portal-rakyat.com – Serangan pasukan Israel pada Rabu menewaskan 10 warga Palestina, termasuk tiga warga bersenjata dan tiga warga sipil, serta melukai lebih dari 100 orang di wilayah pendudukan di Tepi Barat, kata saksi dan tenaga medis.
Tentara Israel menyatakan pihaknya memang sedang melakukan operasi di Kota Nablus, tetapi tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Kelompok milisi Islamic Jihad mengatakan dua komandannya di Nablus dikepung di sebuah rumah oleh pasukan Israel, yang akhirnya memicu bentrokan hingga mengundang kedatangan orang-orang bersenjata lainnya.
Sebuah ledakan terdengar dan beberapa pemuda setempat melempari kendaraan lapis baja pasukan Israel dengan batu.
Beberapa sumber di pihak Palestina mengatakan dua komandan Islamic Jihad tewas bersama dengan seorang warga bersenjata.
Korban jiwa termasuk tiga warga sipil, di antaranya seorang pria berusia 72 tahun dan seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun. Sebanyak 102 warga Palestina terluka, enam di antaranya berada dalam keadaan kritis, kata petugas medis setempat.
Selama setahun terakhir, Israel telah mengintensifkan serangan di kota Nablus dan Jeninsebagai respons terhadap serangkaian serangan maut di jalanan kota-kota Israel oleh warga Palestina.
Selama 2023, kata Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 60 warga Palestina, termasuk warga bersenjata dan warga sipil, terbunuh.
Sementara itu menurut kementerian luar negeri Israel, sepuluh warga Israel dan seorang turis Ukraina tewas dalam serangan oleh pihak Palestina.
“Kami mengutuk serangan penjajah ke Nablus dan menyerukan untuk mengakhiri serangan terus-menerus terhadap rakyat kami,” kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Hamas, kelompok milisi Palestina yang terkadang bergabung dengan kelompok Islamic Jihad, memberi tanda akan kemungkinan pembalasan dari Jalur Gaza, wilayah yang dikuasainya.
“Pasukan di Gaza sedang memantau peningkatan kejahatan yang dilakukan oleh musuh terhadap rakyat kami di wilayah pendudukan Tepi Barat, dan kesabaran kami sudah mulai habis,” kata Abu Ubaida, juru bicara untuk pasukan bersenjata Hamas, di aplikasi Telegram.
Hamas dan IslamicJihad bersumpah untuk menghancurkan Israel tetapi sempat menjalani perjanjian yang ditengahi Mesir untuk menghentikan pertempuran.
Sumber: Reuters
