Pangeran Harry Akui Bunuh 25 Orang di Afghanistan, Mantan Marinir Kerajaan Beri Peringatan

Pangeran Harry Akui Bunuh 25 Orang di Afghanistan, Mantan Marinir Kerajaan Beri Peringatan

portal-rakyat.com – Pangeran Harry mendapatkan kecaman dari banyak pihak setelah mengaku telah membunuh 25 kombatan Afghanistan . Pengakuan itu terdapat di dalam memoar terbaru Pangeran Harry .

Terbaru, kecaman datang dari mantan marinir kerajaan yang beralih profesi sebagai pendiri badan amal Nowzad Dogs, Pen Farthing. Pen Farthing yang sedang bertugas di Afghanistan untuk mengeluarkan hewan-hewan telantar, terpaksa dievakuasi setelah pengakuan Pangeran Harry ramai dibicarakan.

Pen Farthing memilih ikut dievakuasi dari Afghanistan lantaran takut dengan serangan pihak Taliban usai beredarnya pengakuan Pangeran Harry itu.

Setelah keluarnya pengakuan itu, Pen Farthing mengecam Kerajaan Inggris yang membiarkan memoar Pangeran Harry beredar.

“Kepada mereka yang membuat komentar bodoh untuk mendukung (lewat tagar) #PrinceHarry, ketahuilah bahwa saya harus mengungsi dari #Kabul malam ini,” ujarnya mengungkapkan keluhan dalam cuitan akun Twitter pribadinya.

Lebih lanjut, Farthing menyebutkan potensi balasan dari Taliban begitu menakutkan. Farthing menilai, hal itu akan merugikan mereka yang berada di Afghanistan untuk kerja-kerja kemanusiaan seperti dirinya.

“Untuk berjaga-jaga jika ada potensi serangan balasan terhadap mantan pasukan seperti saya, setelah dinilai buruk (membunuh 25 orang Afghanistan ),” ujarnya.

“(Omong kosong) memoar, hewan-hewan yang menderita bukan aku. Kamu senang?” ujarnya lagi.

Pangeran Harry sebelumnya membuat pengakuan telah membunuh 25 orang Afghanistan saat terjun dalam operasi serangan udara sepanjang 2012-2013 lalu.

Tak cukup dengan itu, Pangeran Harry menyebut 25 orang Afghanistan yang tewas sebagai bidak catur jahat, alih-alih manusia.

Menurut Pangeran Harry , aksi pembunuhan puluhan orang Afghanistan adalah tindakan yang benar, mengingat serangan 9/11 di Amerika Serikat diciptakan oleh para pelaku yang berasal dari negara itu.

Dalam arti lain, pembunuhan yang dilakukannya disebut sebagai tindakan membela kemanusiaan.

“Jadi, 25. Itu bukan angka yang membuatku puas, tapi juga tidak membuatku malu,” ujar Pangeran Harry dalam memoar Spare yang ditulisnya itu.

Sementara itu, pengakuan Pangeran Harry terkait Afghanistan juga memunculkan kekhawatiran lain bagi para veteran militer Inggris.

Tepatnya, Invictus Games yang merupakan ajang olahraga bagi veteran militer dikhawatirkan menjadi target empuk teroris Afghanistan yang membalaskan dendamnya.

“Saya yakin, ada banyak orang di Negara Islam dan organisasi teroris lainnya, yang akan berpikir ini adalah sesuatu yang harus dibalas,” ujar Laksamana Lord West, mantan kepala Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

“Ada masalah keamanan yang serius karena apa yang dia ( Pangeran Harry ) katakan. Langkah-langkah harus dilakukan untuk melindungi para veteran,” ujarnya lagi.***

error: Content is protected !!