Kecam Rezim, Keponakan Pemimpin Tertinggi Iran Ditangkap!

Kecam Rezim, Keponakan Pemimpin Tertinggi Iran Ditangkap!

portal-rakyat.com – Otoritas Iran menangkap keponakan perempuan dari pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei . Penangkapan keponakan Khamenei itu dilakukan setelah dia mengecam rezim Teheran yang dipimpin pamannya sendiri sebagai ‘rezim pembunuh dan pembunuh anak’ dalam sebuah video.

Seperti dilansir AFP, Senin (28/11/2022), Farideh Moradkhani berasal dari cabang keluarga yang memiliki riwayat menentang kepemimpinan ulama Iran. Dia sebelumnya juga pernah mendekam di penjara Iran.

Kabar penangkapan Farideh diungkapkan oleh saudara laki-lakinya, Mahmoud Moradkhani, via Twitter. Dituturkan Mahmoud bahwa Farideh ditangkap pada Rabu (23/11) pekan lalu setelah mendatangi kantor jaksa setempat untuk memenuhi panggilan.

Pada Sabtu (26/11) waktu setempat, Mahmoud memposting sebuah video ke situs berbagi video YouTube, dengan tautannya dibagikan via Twitter. Video itu menunjukkan Farideh mengecam ‘penindasan yang jelas dan nyata’ yang dialami warga Iran, dan mengkritik tidak adanya respons keras dari komunitas internasional.

“Orang-orang bebas, bersamalah dengan kami! Beritahu pemerintah Anda untuk berhenti mendukung rezim pembunuh dan pembunuh anak ini,” cetus Farideh dalam video tersebut.

“Rezim ini tidak taat pada prinsip-prinsip keagamaan dan tidak mengenal hukum atau aturan apa pun kecuali kekerasan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara apa pun yang mungkin dilakukan,” sebutnya.

Tidak diketahui secara jelas kapan video itu direkam.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Dalam video itu, Farideh juga mengeluhkan sanksi-sanksi yang dijatuhkan terhadap rezim Iran terkait penindakan tegas para demonstran, yang disebutnya ‘menggelikan’. Dia juga menyebut warga Iran dibiarkan ‘sendirian’ dalam perjuangan mendapatkan kebebasan.

Farideh merupakan anak dari adik perempuan Khamenei, Badri, yang berselisih dengan keluarga besarnya sejak tahun 1980-an silam dan kabur ke Irak saat puncak perang dengan Iran terjadi. Badri bergabung dengan suaminya, ulama pembangkang bernama Ali Tehrani, yang memiliki nama lahir Ali Moradkhani Arangeh.

Sementara Farideh dikenal sebagai aktivis anti-hukuman mati dan pernah ditangkap otoritas Iran pada Januari lalu. Penangkapan itu dilakukan setelah pada Oktober 2021 lalu, Farideh memuji Farah Diba, janda Shah Mohammad Reza Pahlavi yang dilengserkan Revolusi Islam tahun 1979 silam di Iran.

Kantor Berita Aktivitas HAM (HRANA) menyebut Farideh telah dibebaskan dengan jaminan pada April lalu, sebelum ditangkap kembali pada Rabu (23/11) lalu, yang disebut untuk memulai masa hukuman 15 tahun penjara yang dijatuhkan terhadapnya. Namun tidak diketahui atas dakwaan apa hukuman itu dijatuhkan.

error: Content is protected !!