Jepang Dibuka Kembali untuk Turis Meski Toko Suvenir Tutup dan Kekurangan Staf Hotel

Jepang Dibuka Kembali untuk Turis Meski Toko Suvenir Tutup dan Kekurangan Staf Hotel

portal-rakyat.com – Pandemi Covid-19 nyaris tiga tahun menghantui dunia dan memporak-porandakan perekonomian banyak negara, salah satunya dalam hal pariwisata.

Jepang misalnya, terkena imbas dari pandemi Covid-19 selama tiga tahun belakangan.

Ketika Jepang membuka kembali pintunya bagi pengunjungi setelah lebih dari dua tahun isolasi pandemi, harapan untuk mengundang banyak turis mengujungi destinasi wisata ternyata menghadapi tantangan berat karena toko-toko suvenir tutup dan kekurangan pekerja perhotelan.

Mulai Selasa, Jepang kembali memberikan perjalanan bebas visa ke puluhan negara demi mengakhiri beberapa kontrol perbatasan paling ketat di dunia untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengandalkan pariwisata untuk membantu memperkuat perekonomian dan menuai beberapa manfaat dari penurunan Yen ke level terendah selama 24 tahun.

Arata Sawa, termasuk di antara mereka yang ingin turis asing kembali berdatangan ke Jeoang. Kamar-kamar yang mereka kelola biasanya bisa diisi hingga 90 persen tamu di penginapan tradisionalnya.

“Saya berharap dan mengantisipasi banyak orang asing akan datang ke Jepang , seperti sebelum Covid-19,” kata Sawa, pemilik generasi ketiga hotel Ryokan Sawanoya di Tokyo.

Lebih dari setengah juta pengunjung telah datang ke Jepang sejauh ini sepanjangg tahun 2022, lebih banyak bila dibandingkan dengan rekor 31,8 juta pada tahun 2019.

Pemerintah Jepang memasang target 40 juta pengunjung pada tahun 2020 yang disesuaikan dengan Olimpiade Musim Panas sampai keduanya dibatalkan oleh gelombang baru Covid-19.

Kishida mengatakan, pekan lalu bahwa pemerintah bertujuan untuk menarik 5 triliun Yen ($34,5 miliar) atau sekitar Rp528 triliun dalam pengeluaran turis tahunan.

Tetapi tujuan itu mungkin terlalu ambisius untuk sektor yang berhenti berkembang selama pandemi terlebih jumlah staf hotel merosot 22 persen antara 2019 dan 2021.

Pengeluaran dari pengunjung luar negeri hanya akan mencapai 2,1 triliun Yen atau sekitar Rp220 triliun pada tahun 2023 dan tidak akan melebihi tingkat sebelum Covid-19 hingga tahun 2025.

Begitu juga dengan maskapai penerbangan. Dilansir dari Nikkei, maskapai penerbangan Japan Airlines Co telah melihat pemesanan masuk tiga kali lipat sejak pengumuman pelonggaran perbatasan.

Meski begitu, permintaan perjalanan internasional tidak akan pulih sepenuhnya hingga sekitar tahun 2025.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://portal-rakyat.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://portal-rakyat.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

error: Content is protected !!