Hari Kesehatan Mental Sedunia: Cara Ukraina Hadapi Dampak Perang terhadap Kesehatan Mental Warganya

Hari Kesehatan Mental Sedunia: Cara Ukraina Hadapi Dampak Perang terhadap Kesehatan Mental Warganya

portal-rakyat.com – Perang di Ukraina sudah memasuki bulan kedelapan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi hampir 600 serangan menyebabkan kerusakan terhadap fasilitas kesehatan.

Rumah sakit dan infrastruktur penting lainnya sebagian hancur akibat serangan tersebut.

Bangunan dapat diperbaiki atau dibangun kembali, ambulans dan tangki oksigen bisa diganti, persediaan medis dapat diisi ulang, namun jumlah korban manusia jauh lebih besar dan tidak dapat tergantikan.

Diperkirakan 6.114 warga sipil dan petugas kesehatan terbunuh, termasuk 390 anak-anak seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Euro News.

Sekitar 7 juta orang harus mengungsi dari satu kota ke kota lainnya di Ukraina .

Sementara itu, 7,4 juta orang lainnya saat ini hidup sebagai pengungsi di negara-negara tetangga.

Warisan perang yang paling merusak adalah dampak kesehatan mental dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa sejak akhir Perang Dunia II.

Hampir 10 juta orang saat ini berpotensi berisiko mengalami gangguan mental seperti stres akut, kecemasan, depresi, penggunaan narkoba, dan gangguan stres pascatrauma ( PTSD ).

Secara global, diperkirakan sekitar satu dari lima orang dalam situasi konflik memiliki kondisi gangguan mental.

Diperkirakan 22 persen dari populasi Ukraina yang saat ini tinggal di daerah yang terkena dampak konflik kemungkinan akan mengalami beberapa bentuk tantangan kesehatan mental dalam 10 tahun ke depan.

Satu dari 10 orang akan menderita gangguan sedang atau berat seperti depresi dengan perilaku bunuh diri atau psikosis.

Sementara itu, orang yang sebelumnya sudah memiliki gangguan mental yang mengandalkan layanan kesehatan mental publik dan perawatan sosial akan menghadapi tantangan tambahan dalam mengakses layanan yang mereka butuhkan.

Mereka yang tinggal di daerah yang paling parah terkena dampak konflik akan sangat membutuhkan layanan kesehatan mental, tetapi populasi di wilayah yang relatif lebih aman juga akan dipengaruhi oleh kecemasan atau kesedihan, kesulitan tidur, kelelahan, kemarahan, dan gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan.

Ini semua adalah reaksi normal terhadap situasi abnormal yang sedang terjadi.

Bagi kebanyakan orang, gejala ini akan membaik seiring waktu, terutama jika mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka dan mengakses dukungan sosial.

Sebelum perang , Ukraina telah memulai proses reformasi kesehatan yang ambisius, termasuk upaya untuk memperkuat layanan kesehatan mental.

Dalam aturan kesehatan terbarunya, sistem kesehatan mental dapat merespons dengan cukup cepat terhadap keadaan darurat yang sedang berlangsung.

Namun, sistem ini kesulitan untuk memenuhi permintaan yang luar biasa dari masyarakat.

Menyadari hal ini, Pemerintah Ukraina bersama dengan lebih dari 200 mitra di lapangan dengan cepat meningkatkan investasi, serta memberikan dukungan kesehatan mental dan psikososial baik di tingkat nasional, lokal, ataupun komunitas.

Dalam konteks perang yang sedang berlangsung, rakyat Ukraina sejauh ini menunjukkan tingkat ketahanan yang tinggi.

Mental Health Gap Action Program (mhGAP) WHO menetapkan protokol klinis untuk para non-spesialis seperti fasilitas kesehatan primer, yang memungkinkan dokter dan perawat keluarga untuk mengidentifikasi dan mengelola kondisi kesehatan mental umum, termasuk yang terkait dengan stres.

Untuk kasus yang lebih parah, ada Tim Kesehatan Mental Komunitas yang siap membantu masyarakat.

Tim tersebut dibentuk di Ukraina pada tahun 2016 saat konflik sebelum Perang Ukraina .

Untuk pengungsi Ukraina di berbagai negara, layanan kesehatan mental bekerja sama dengan pemerintah dan mitra tuan rumah.

Dan yang tidak kalah penting kesejahteraan para petugas kesehatan di garis depan.

Penyedia layanan kesehatan dan sosial Ukraina saat ini ditugaskan di medan perang setelah menderita kelelahan karena berjuang melawan pandemi Covid-19.

Ukraina memberikan inspirasi mengenai seberapa tangguh sistem kesehatan mereka.

Meskipun terus diuji, namun layanan kesehatan mereka tetap berdiri kokoh.

Ukraina juga fokus pada kesehatan mental yang terlalu sering diabaikan, bahkan selama krisis berlangsung.

Kyiv memberikan contoh nyata bagi seluruh WHO Wilayah Eropa tentang bagaimana Pemerintah Ukraina berkoordinasi dengan para mitra untuk menanggapi kebutuhan kesehatan mental penduduknya.

Ukraina bertekad tidak hanya untuk memulihkan mekanisme dan infrastruktur kesehatannya yang rusak, tetapi juga melakukannya dengan lebih cerdas dan lebih baik.

Dalam upaya besar ini, pembangunan sistem kesehatan mental Ukraina akan terus berlanjut meskipun terjadi perang di negaranya.

Pemerintah Ukraina dan masyarakat mengetahui betapa pentingnya kesehatan mental bagi pemulihan individu dan nasional, termasuk kesejahteraan generasi mendatang.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://portal-rakyat.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://portal-rakyat.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

error: Content is protected !!
Exit mobile version