AS Tidak Akan Ragu Beri Sanksi pada Rusia, Imbas Dugaan Impor Senjata dari Iran

AS Tidak Akan Ragu Beri Sanksi pada Rusia, Imbas Dugaan Impor Senjata dari Iran

portal-rakyat.comPIKIRAN RAKYAT- Pihak Amerika Serikat ( AS ) menyoroti kasus ledakan drone yang baru-baru ini terjadi di ibu kota Ukraina .

Senin, 17 oktober 2022 AS memberi peringatan akan mengambil tindakan terhadap perusahaan maupun kepada negara yang bekerja dengan program pesawat tak berawak Iran .

Tindakan tegas diambil setelah Rusia diketahui menggunakan impor untuk serangan kamikaze yang mematikan di Kyiv pada waktu lalu.

“Siapa pun yang melakukan bisnis dengan Iran yang dapat memiliki hubungan dengan UAV atau pengembangan rudal balistik atau aliran senjata dari Iran ke Rusia harus sangat berhati-hati dan melakukan uji tuntas mereka AS tidak akan ragu untuk menggunakan sanksi atau mengambil tindakan terhadap pelaku ,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan.

” Rusia memperdalam aliansi dengan Iran adalah sesuatu yang harus dilihat seluruh dunia – terutama di kawasan dan di seluruh dunia, sejujurnya sebagai ancaman besar,” ucapnya lagi.

Deretan pejabat di Ukraina menyatakan bahwa serangan itu menewaskan empat orang di Kyiv salah satunya termasuk pasangan yang sedang mengandung bayi mereka.

Tak hanya itu saja, imbas serangan itupun memutus aliran listrik ke ratusan kota dan desa saat negara itu bersiap untuk menghadapi musim dingin.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan serangan pesawat tak berawak atau drone menunjukkan kebutuhan untuk memberikan ‘segala sesuatu yang mungkin’ ke Ukraina karena pasukannya mendapatkan kekuatan melawan penjajah Rusia menjelang musim dingin.

” Rusia menyerang infrastruktur penting seperti pembangkit listrik, rumah sakit, hal-hal yang dibutuhkan orang dalam kehidupan sehari-hari mereka yang bukan target militer,” kata Blinken kepada wartawan di Stanford University di California.

“Ini adalah tanda meningkatnya keputusasaan oleh Rusia , tetapi itu juga merupakan tanda bahwa mereka akan tunduk dan yang telah kita lihat berulang kali dalam hal menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil,” ujar Blinken lagi.

Di Washington, Vedant Patel menyatakan pihak Amerika Serikat juga percaya bahwa pengiriman drone Iran yang secara resmi dikenal sebagai kendaraan udara tak berawak telah dianggap melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yang menyetujui kesepakatan nuklir 2015 yang sekarang hampir mati.

“Kami percaya bahwa UAV yang ditransfer dari Iran ke Rusia dan digunakan oleh Rusia di Ukraina adalah salah satu senjata yang akan tetap diembargo di bawah 2231,” katanya.

Larangan resolusi atas ekspor senjata konvensional Iran berakhir pada Oktober 2020 meskipun ada upaya dari PBB oleh masa kepemimpinan pemerintahan presiden Donald Trump, yang meninggalkan kesepakatan nuklir.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://portal-rakyat.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://portal-rakyat.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

error: Content is protected !!
Exit mobile version