Saham Kalbe Farma Tiba-Tiba Anjlok 5,68%, Ada Apa Nih?

Saham Kalbe Farma Tiba-Tiba Anjlok 5,68%, Ada Apa Nih?

portal-rakyat.com – Harga saham emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ditutup longsor ke zona merah pada Rabu (22/2/2023). Investor tampaknya menyoroti turunnya margin laba perusahaan selama 2022.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham KLBF turun 5,68% ke level Rp2.160/saham. Penurunan hari ini dibarengi oleh volume yang tinggi, mencapai 59,83 juta saham atau lebih tinggi dibandingkan pergerakan rerata 20 hari yang sebesar 24,05 juta saham.

Penurunan ini membuat kinerja sepekan KLBF menjadi minus 6,49%. Walaupun, dalam sebulan belakangan, saham emiten produsen obat maag Promag dan obat batuk Komix ini masih menguat 5,37%.

Sebelumnya, pada Selasa (21/2) kemarin, Kalbe Farma menggelar analyst gathering untuk memaparkan kinerja indikatif selama 2022 dengan tema Riding the Recovery to Build a Healthier Nation.

Dalam materi paparan tersebut, penjualan bersih konsolidasian Kalbe Farma naik 10,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp28,91 triliun selama tahun penuh 2022. Laba per saham (EPS) tumbuh 7,1% seiring naiknya laba bersih sebesar 6,3% yoy menjadi Rp3,38 triliun.

Namun, margin laba kotor (GPM) perusahaan turun dari 43,0% pada 2021 menjadi 40,4% pada 2022 seiring dampak business mix dan naiknya harga bahan baku.

Margin laba bersih (NPM) Kalbe juga turun tipis dari 12,1% pada 2021 menjadi sebesar 11,7% pada tahun lalu.Namun, jelas perusahaan, rasio gearing (terkait kemampuan membayar utang) dan kas bersih perusahaan bakal menopang ekpansi bisnis ke depan. Gearing ratio KLBF di angka 5,2%, dengan kas bersih Rp2,77 triliun.

Untuk outlook 2023, pertumbuhan penjualan bersih KLBF diproyeksikan sebesar 13-15%, EPS 13-15%, dan dividend payout ratio 45-55%.Ini dengan asumsi kurs rupiah terhadap dollar di angka Rp14.800/US$, pertumbuhan ekonomi RI 5,0%-5,5%, dan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp1 triliun untuk peningkatan kapasitas produksi, distribusi, dan jaringan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

error: Content is protected !!
Exit mobile version