Rumah Jagal di Solo Buang Darah dan Organ Tubuh Anjing ke Sungai Bengawan Solo

Merdeka.com – Kabar mengejutkan datang dari Kota Solo. Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menemukan darah dan organ tubuh anjing yang dialirkan ke Sungai Bengawan Solo setiap hari. Hal ini diketahui dari hasil investigasi DMFI dalam mengungkap operasi perdagangan daging anjing di sepanjang Sungai Bengawan Solo belum lama ini.

Koordinator Perwakilan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Solo, Mustika mengatakan, darah dan organ Tubuh serta limbah kotoran tersebut berasal dari rumah jagal anjing ilegal. Limbah tersebut mengalir ke sungai dari hulu .

“Investigasi terkini yang dilakukan oleh Koalisi DMFI telah mengungkap operasi perdagangan daging anjing yang kotor, kejam dan illegal di sepanjang Sungai Bengawan Solo. Darah dan limbah kotoran dari rumah jagal anjing yang illegal mengalir ke sungai dari hulu sungai. Padahal disitu anak-anak bermain dan orang- orang mencuci pakaian dan alat masak mereka, serta memancing ikan,” ujar Mustika, Rabu (31/8).

Rekaman yang telah dikumpulkan awal bulan ini, dikatakan Mustika, menunjukkan adanya darah dan organ tubuh anjing mengalir ke Sungai Bengawan Solo. Limbah tersebut berasal dari 3 rumah.

“Jagal tersebut setiap harinya membunuh sekitar 15 anjing dengan cara yang kejam,” katanya.

Pihaknya mengimbau pihak berwenang di Indonesia mengenai bahaya dari operasi perdagangan dan pemotongan daging anjing sejak tahun 2017. Meski
banyak kota dan kabupaten sudah mengambil tindakan tegas guna mengakhiri perdagangan ini, namun perdagangan daging anjing di Kota Solo masih terus berjalan.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka masih belum juga mengambil tindakan tegas guna menghentikan perdagangan. Gibran terus menutup mata terhadap hal yang berpotensi menimbulkan bencana pada kesehatan masyarakatnya, belum lagi penderitaan tiada tara pada hewan.

“Investigasi oleh tim DMFI menunjukkan bahwa sebagian besar anjing yang dipakai untuk memenuhi permintaan daging anjing di Jawa Tengah telah diangkut secara ilegal dari Jawa Barat. Dimana rabies masih bersifat endemic dan secara ilegal pula diselundupkan ke rumah- rumah jaga.

“Di Jawa Tengah, permintaan terbanyak berasal dari Kota Solo. Kami menyiapkan bukti-bukti dan menyerahkannya ke Pemerintah Kota Solo maupun kota dan kabupaten lainnya serta para pemimpin daerah di Indonesia. Memperingatkan akan adanya resiko yang ditimbulkan perdagangan ini,” katanya.

Mustika mengemukakan, pihaknya telah bertahun-tahun melakukan investigasi. Namun tetap saja sangat mengejutkan melihat betapa kejamnya perdagangan daging anjing.

“Melihat Sungai Bengawan Solo terkontaminasi dengan darah dan sisa potongan anjing yang dibunuh dengan kejam,” kata dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku telah menerima laporan tersebut. Ia juga mengaku telah menerjunkan tim ke lokasi di Sungai Bengawan Solo.

“Kita sudah kirim tim ke lokasi pembuangan darah dan kotoran jagal anjing untuk melakukan pengecekan. Sudah ketahuan orangnya siapa yang membuang,” tandasnya.

Gibran mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada para selaku. Sanksi diberikan agar perbuatan serupa tidak terulang,” katanya. [rhm]

Baca juga:
Anggota DPR Desak Pemerintah Tinjau Izin Perusahaan Tambang Perusak Sungai Malinau
Menteri Siti Nurbaya Ajak Masyarakat Olah Sampah Plastik Menjadi Sumber Daya Ekonomi
Tanggul Limbah Batubara Malinau Jebol Lagi, Anggota DPR Desak Pemerintah Tegas
Pencemaran Air Sungai Batanghari Mendekati Ambang Batas, Ternyata Ini Penyebabnya
Ribuan Ikan Mati Keracunan di Sungai Polandia
Susi Pudjiastuti Ngamuk, Bersihkan Sampah di Pantai ‘Manusia Jahat Sekali’


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!