Dua Hari ke Depan Krusial Bagi Dolar AS, Rupiah Apa Kabar?

Dua Hari ke Depan Krusial Bagi Dolar AS, Rupiah Apa Kabar?

portal-rakyat.comJakarta, CNBC Indonesia – Rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (22/2/2023). Pelaku pasar saat ini masih menanti rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) Kamis dini hari nanti, dan inflasi versi personal consumption expenditure (PCE)

Melansir data Refinitiv, rupiah sempat menyentuh Rp 15.228/US$, sebelum mengakhiri perdagangan di Rp 15.200/US$, melemah 0,1% di pasar spot.

Rilis notula rapat kebijakan moneter The Fed bisa memberikan gambaran bagaimana kebijakan The Fed yang akan diambil ke depannya. Pasar melihat saat ini The Fed akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi di tahun ini.

Ekspektasi tersebut bisa semakin kuat atau justru meredup pada Jumat saat rilis data inflasi PCE yang dijadikan acuan The Fed.

Jika inflasi PCE hanya turun tipis, ekspektasi tersebut akan semakin meningkat, apalagi jika sampai naik. Sementara jika menurun tajam, maka The Fed kemungkinan tidak akan agresif lagi. Sehingga dua hari ke depan bakal krusial bagi dolar AS.

Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga lagi selama tidak ada kejadian luar biasa.

BI di bawah pimpinan Gubernur Perry Warjiyo total menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak Agustus tahun lalu. Selain itu, berbagai kebijakan yang diambil mampu membuat rupiah lebih stabil mulai dalam tren penguatan.

Kabar terbaru, Perry kembali dipilih sebagai Gubernur BI, melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua.

Mengutip Reuters, Presiden Joko Widodo masukan nama Perry Warjiyo untuk melakukan fit and proper test di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Adapun, sumber Reuters mengatakan bahwa tidak ada kandidat lain yang akan dinominasikan.

Kemarin, Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa istana akan segera mengirimkan nama ke DPR pada minggu ini.

“Kita putuskan hari ini atau besok. Nama-nama sudah masuk,” kata Jokowi usai mengecek normalisasi Kali Ciliwung, Selasa (21/2/2023).

Jelang pemilihan Gubernur BI, sebenarnya banyak nama yang digadang-gadang masuk daftar. Mereka antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua LPS Purbaya Sadewa dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, atau akrab dipanggil Tiko.

Terpilihanya Perry berarti arah kebijakan BI lebih terbaca oleh pasar, sehingga kemungkinan tidak akan memberikan dampak yang signifikan ke rupiah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

error: Content is protected !!