Trump Mulai Kampanye, Sebut Biden Seret AS Menuju Perang Dunia III

Trump Mulai Kampanye, Sebut Biden Seret AS Menuju Perang Dunia III

JawaPos.com – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berniat untuk maju kembali sebagai orang nomor satu di negara itu. Ia bahkan sudah memulai kampanyenya untuk kembali ke Gedung Putih saat berada di New Hampshire dan Carolina Selatan. Dalam kampanyenya, ia mengkritik sejumlah kebijakan Presiden Joe Biden. Misalnya kebijakan luar negeri AS, dan imigran tidak berdokumen.

Trump menempatkan dirinya sebagai calon terbaik dari Partai Republik untuk memenangkan nominasi dan mengalahkan Biden. “Pemilu 2024 adalah satu-satunya kesempatan kami untuk menyelamatkan negara kami, dan kami membutuhkan seorang pemimpin yang siap melakukannya pada hari pertama,” kata Trump kepada audiensi di Gedung negara bagian South Carolina. “Kami membutuhkan seorang presiden yang dapat menjalankan seluruh sistem,” tambah Trump seperti dilansir dari NBC News, Senin (30/1).

Dalam serangkaian jajak pendapat atau survei baru-baru ini, Trump telah mengungguli Gubernur Florida Ron DeSantis dengan 19 poin atau lebih. Tetapi ada tanda-tanda bahwa dukungan Trump berkurang di beberapa negara bagian seperti laporan survei yang dilakukan University of New Hampshire yang dirilis minggu ini.

 

Ancaman Perang Dunia III

Di South Carolina, Trump dikelilingi oleh pejabat Republik, termasuk Gubernur Henry McMaster, Senator Lindsey Graham dan Rep. Joe Wilson. Trump melukiskan gambaran suram Amerika di bawah Biden dan berjanji untuk membalikkan inflasi, mengamankan perbatasan AS dengan Meksiko, dan memperkuat posisi Amerika sebagai kekuatan global.\

“Melalui kelemahan dan ketidakmampuan, Joe Biden telah membawa kami ke ambang Perang Dunia III,” kata Trump.  “Kami berada di ambang Perang Dunia III, kalau-kalau ada yang tidak mengetahuinya. Sebagai presiden, saya akan mengembalikan perdamaian melalui kekuatan,” tegasnya.

Dia menyebutkan, penarikan tentaraAmerika yang gagal dari Afghanistan pada 2021 sebagai peristiwa terendah dalam sejarah negara itu. Ia mengklaim bahwa jika dia adalah presiden, akan ada kesepakatan damai yang dinegosiasikan dalam 24 jam untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.

Dia juga menyalahkan Biden atas penyeberangan perbatasan dan kematian akibat narkoba di Meksiko. “Mereka mengirim orang yang merupakan pembunuh, pembunuh, mereka mengirim pemerkosa. Dan mereka mengirim, terus terang, teroris, atau teroris datang dengan sendirinya, dan tidak bisa membiarkan ini terjadi,” kata Trump. (*)

 

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version