Sekjen JATMAN Kukuhkan 100 Sukarelawan Rempug Cianjur Bangkit

Sekjen JATMAN Kukuhkan 100 Sukarelawan Rempug Cianjur Bangkit

Sekretaris Jenderal JATMAN KH Mashudi mengukuhkan lebih dari 100 sukarelawan Masyarakat Peduli Gempa (Rempug) Cianjur Bangkit. Foto: Dok Jatman

jpnn.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) KH Mashudi mengukuhkan lebih dari 100 sukarelawan Masyarakat Peduli Gempa (Rempug) Cianjur Bangkit.

Pengukuhan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan dalam kunjungan ke Kemah Adaptasi Bencana Indonesia (IDA Camp), di Pondok Pesantren Al-Kautsar, Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur, Jumat (27/1/23).

Selain mengukuhkan Rempug, dalam kunjungannya tersebut, Kiai Mashudi juga memimpin Salat Tasbih berjemaah untuk memohon keselamatan warga masyarakat Cianjur yang terus menerus mengalami peristiwa gempa bumi.

Setelah menyelesaikan jemaah salat malam, Kiai Mashudi melanjutkan kegiatan dengan sahur bersama, dan lalu memimpin Shalat Subuh Berjamaah. Sesi pagi ditutup dengan Kuliah Subuh oleh Sekjen JATMAN.

“Pak Kiai memberi motivasi bagi para calon sukarelawan masyarakat yang telah diberikan pembekalan selama tiga hari di IDA Camp,” ujar Inisiator REMPUG sekaligus Dewan Pimpinan Ponpes Al-Kautsar Fawaid Abdul Kuddus.

Fawa menjelaskan bahwa kunjungan Sekjen JATMAN ke Cianjur, merupakan tindak lanjut dari rangkaian pengiriman bantuan yang telah dilakukan oleh JATMAN selama masa tanggap darurat bencana gempa Cugeunang.

“Setelah status tanggap darurat dicabut, kami melaporkan pada beliau bahwa para relawan akhirnya pulang ke asalnya masing-masing, sementara masalah di lingkungan para penyintas belum benar-benar selesai.”

“Akhirnya beliau mengutus Indonesia Disaster Adaptive sebagai tim untuk memberikan pembekalan bagi sukarelawan dari unsur masyarakat lokal, yang akhirnya kami beri nama REMPUG, Relawan Masyarakat Peduli Gempa,” lanjut Fawa.

Fawa menegaskan, bahwa komunikasi yang terjalin dengan JATMAN pusat, serta doa dan perhatian dari Rais Aam, Habib Muhammad Luthfi Ali bin Yahya, telah membangkitkan semangat kerelawanan para penyintas.

“REMPUG ini terdiri dari elemen santri, asatidz dan kiai dari Forum Pondok Pesantren. Sebelum pembekalan IDA Camp, mereka telah terjun ke masyarakat melaksanakan pelayanan apa pun yang dapat dilakukan untuk meringankan beban para penyintas,” tuturnya.

Kunjungan dilanjutkan dengan Salat Jumat yang dipimpin oleh Kiai Mashudi, serta terapi kesehatan gratis untuk para relawan dan penyintas oleh FUN Terapis_Herbalis, dilanjutkan lawatan ke tenda-tenda hunian darurat (hundar) yang masih bertebaran, lebih dari 2 bulan pascagempa.

“Seharusnya masyarakat mulai beralih ke hunian sementara (huntara), tetapi isu penyetopan bantuan bagi penerima bantuan huntara membuat masyarakat ragu untuk beralih ke huntara.”

“Alhamdulillah, pada kunjungan Pak Kiai kali ini, Pemda Cianjur akhirnya mengeluarkan surat edaran yang menegaskan tidak ada penyetopan bantuan bagi warga penerima bantuan huntara,” tutur Ketua Tim Gabungan IDA sekaligus ketua pelaksana kegiatan IDA Camp dr. Ahmad Nurhadi.

“Kunjungan Pak Kiai ditutup dengan pengukuhan Komandan REMPUG Cianjur Bangkit, yang dilanjutkan dengan pemberian 8 pataka klaster untuk masing-masing koordinator klaster para relawan.” lanjut Ahmed.

“Pada sesi pengukuhan tersebut, Pak Kiai menyatakan bahwa IDA Camp ini merupakan prototype giat ketahanan terhadap bencana, yang akan diduplikasi di Kota Kabupaten lainnya di seluruh Indonesia. Kami diminta untuk siap-siap mempresentasikan hasil kegiatan kami ke para Masayikh di JATMAN Pusat,” tutup Ahmad.(dkk/jpnn)

Sekretaris Jenderal JATMAN KH Mashudi mengukuhkan lebih dari 100 sukarelawan Masyarakat Peduli Gempa (Rempug) Cianjur Bangkit.


Artikel ini bersumber dari www.jpnn.com.

error: Content is protected !!