Ridwan Kamil Jadi Amunisi Besar Golkar Hadapi Pemilu 2024

Ridwan Kamil Jadi Amunisi Besar Golkar Hadapi Pemilu 2024

JawaPos.com – Teka-teki ke mana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan berlabuh menyongsong Pemilu 2024 akhirnya terjawab. Mantan wali kota Bandung tersebut memastikan diri untuk bergabung dengan Partai Golkar.

Masuknya tokoh yang akrab disapa Kang Emil itu dideklarasikan di kantor DPP Golkar kemarin (18/1). Di momen tersebut, dia resmi mendapatkan kartu tanda anggota (KTA). Bahkan, Kang Emil langsung menggelar pertemuan dengan pengurus parpol berlambang pohon beringin itu.

Seusai pertemuan, Emil mengatakan, bergabungnya dirinya ke Golkar merupakan bagian dari komitmen untuk terus berkhidmat kepada masyarakat. ”Melalui dimensi baru dengan bergabung parpol,” ujarnya.

Soal dipilihnya Golkar, Emil memutuskan dengan sejumlah pertimbangan. Pertama, secara ideologi, Golkar termasuk partai tengah. Kedua, dari catatan sejarah, Golkar teruji memiliki konsistensi. Ketiga, dia punya hubungan baik dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Terakhir, Emil menilai Golkar punya semangat untuk terus berkarya dan berinovasi. ”Itu mah saya banget,” tutur tokoh kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971, tersebut.

Disinggung tentang kans maju di Pilpres 2024, Emil menegaskan bahwa dirinya akan mematuhi keputusan partai. Sesuai hasil munas terakhir, Golkar telah memutuskan untuk mengusung Airlangga Hartarto. ”Keputusan Pak Airlangga sebagai capres akan saya narasikan ke mana-mana,” jelasnya.

Di tempat sama, Airlangga Hartarto mengatakan, masuknya Emil ke Golkar menjadi amunisi besar. Karena itu, pihaknya langsung memberikan posisi Emil sebagai wakil ketua umum sekaligus tim Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar.

Pengalaman Emil memenangi banyak pilkada, lanjut Airlangga, diharapkan bisa menjadi nilai tambah. Secara khusus, dia juga meminta Emil memenangkan Golkar di Jawa Barat. ”Dengan tambahan politisi terkemuka di Jabar, ini akan melengkapi tim,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai masuknya Emil menguntungkan Golkar. Paling tidak, bisa mendongkrak elektabilitas di Jabar. Provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak di Indonesia. ”Siapa yang menguasai Jawa Barat, kalau misalkan bisa menyapu bersih Jawa Barat, maka saya pikir itu berpotensi menjadi pemenang,” terangnya.

Berdasar jumlah DPT, total suara yang diperebutkan se-Indonesia lebih dari 204,5 juta. Dari jumlah itu, 58 persen di antaranya merupakan suara pemilih di Jawa. Nah, bila Golkar menang di Jawa Barat dan bisa dikombinasikan dengan kemenangan provinsi lain, peluang menang semakin besar. ”Jadi, pertarungannya memang di Jawa,” imbuhnya.

Pernyataan senada disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Saat ini Emil merupakan tokoh terpopuler di Jawa Barat. Karena itu, parpol yang jadi pilihan Emil akan mendapat tambahan elektabilitas. ”Setidaknya, di Jawa Barat efeknya akan sangat terasa,” ucapnya.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version