Rerata Waktu Tempuh Perjalanan di Indonesia Masih Kalah dari Malaysia

Rerata Waktu Tempuh Perjalanan di Indonesia Masih Kalah dari Malaysia

2 menit

Rata-rata waktu tempuh perjalanan di Indonesia katanya masih kalah dari Malaysia. Kira-kira, apa penyebab dan seperti apa dampaknya?

Pernyataan mengenai waktu tempuh perjalanan di Indonesia kalah dari Malaysia diungkap langsung oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.

Menurutnya melansir laman Kompas.com, jalan yang baik akan membuat waktu tempuh perjalanan lebih singkat.

“Sistem jaringan jalan yang bagus itu adalah jalan yang waktu tempuhnya rendah, waktu tempuhnya pendek, biasanya kita nyatakan dalam berapa jam per 100 kilometer,” ungkap Hedy, dalam sebuah seminar, pada Kamis 27 Oktober 2022 kemarin.

Masih melansir laman yang sama, bila dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, indeks waktu tempuh di Indonesia rata-rata 2 jam per 100 kilometer.

Sementara di Malaysia, waktu tempuh perjalanannya adalah 1,5 jam per 100 kilometer atau sekitar 60 kilometer per jam.

Alhasil, dengan keadaan tersebut, waktu tempuh perjalanan di Indonesia dinilai masih belum kompetitif.

“Dengan waktu tempuh ini kita tahu bahwa jalan kita sama sekali tidak kompetitif, masih belum kompetitif,” tambahnya.

Solusi dan Dampak Waktu Tempuh Perjalanan Indonesia yang Belum Kompetitif

sumber: setkab.go.id

Mengutip laman Kompas.com, padahal, waktu tempuh perjalanan bisa berdampak ke berbagai hal, termasuk biaya transportasi yang berujung ke biaya logistik.

Agar masalah di atas bisa terselesaikan, menurut Hedy ada tiga persoalan besar yang menjadi tantangan bagi pemerintah, yaitu anggaran, pengguna jalan, dan tentunya soal kemacetan.

Lebih lanjut Hedy mengungkapkan, bila ada 4.000 kilometer jalan rusak yang tak bisa diperbaiki karena keterbatasan anggaran.

Menurutnya, perihal pembiayaan jalan tak hanya di Indonesia, tetapi terjadi di hampir semua negara.

“Masalah pembiayaan jalan itu adalah masalah di negara mana pun, terutama di kita (Indonesia), itu masalah yang masih menghantui kita (pemerintah) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Hedy.

Lalu setelah anggaran, tantangan datang dari pengguna jalan yang acapkali tak mematuhi peraturan yang ada, terlebih ihwal peraturan mengenai berat muatan maksimal.

Dampaknya, kendaraan dengan berat muatan maksimal sangat mungkin berpotensi merusak jalan lebih cepat.

Alhasil, jalan raya yang rusak akan memengaruhi waktu tempuh secara umum.

Kemudian untuk meningkatkan waktu tempuh perjalanan di Indonesia, pemerintah mesti bergelut dengan kemacetan.

Sementara waktu tempuh yang lama dalam perjalanan karena macet punya efek buruk ke kesehatan fisik dan mental.

Terlebih bagi mereka yang saban hari melakukan perjalanan jauh dari rumah ke kantor, selain harus melakukan perjalanan jauh, mereka mesti melalui waktu tempuh yang tak sebentar.

Nah, mengenai diskursus perjalanan jauh dari rumah ke kantor yang pada saat ini menjadi sebuah fenomena, pernah dibahas khusus dalam 99 Property Magazine Edisi 04, dengan tajuk: Jalan Panjang Menuju Rumah Impian.

***

Semoga bermanfaat, Property People.

Baca artikel menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.

Pesona Prima Cikahuripan 5 & 6 bisa jadi opsi terbaik jika kamu mencari rumah di daerah Cileungsi, Bogor.

Informasi lebih lanjut, kunjungi www.99.co/id dan Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!

Artikel ini bersumber dari berita.99.co.

error: Content is protected !!