Perbedaan Harga BBM di Malaysia vs Indonesia. Lebih Murah Mana?

Perbedaan Harga BBM di Malaysia vs Indonesia. Lebih Murah Mana?

2 menit

Mengejutkan, harga BBM di Malaysia ternyata jauh lebih murah dari Indonesia. Bahkan, harganya tergolong paling rendah di kawasan Asia Tenggara. Kamu tidak percaya? Cek informasi selengkapnya berikut ini!

Pemerintah Indonesia secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi per 3 September 2022.

Melansir detik.com, pemicu utamanya adalah semakin besarnya beban subsidi serta ketidaktepatan sasaran penerima.

Hal ini tentu menimbulkan kontroversi, terlebih jika kita membandingkannya dengan kebijakan di negeri tetangga.

Pasalnya, harga BBM di Malaysia termasuk sangat murah berkat subsidi dari pemerintah.

Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak artikel di bawah ini, ya.

Harga BBM di Malaysia vs Indonesia

Berdasarkan informasi dari kompas.com, harga BBM jenis RON 95 di Malaysia adalah RM2.05 per liter.

Ini setara setara dengan Rp6.760 per liter apabila kita anggap kursnya Rp3.300 per ringgit.

RON 95 sendiri merupakan jenis bahan bakar yang pemerintah Malaysia subsidi untuk rakyatnya.

Secara kualitas, tipe bahan bakar ini bahkan berada di atas Pertamax Pertamina yang memiliki RON 92.

Sementara, di Indonesia, tipe BBM subsidi adalah Pertalite dengan RON 90 dan harga Rp10 ribu per liter.

Bagaimana dengan bensin non subsidi?

Masih dari sumber yang sama, BBM nonsubsidi di negeri Jiran adalah RON 97 yang harganya RM4.30 atau setara dengan Rp 14.190 per liter.

Ini lebih murah dari Pertamax Pertamina yang harganya Rp14,5 ribu per liter.

Karena itu, tidak heran jika Malaysia termasuk dalam daftar negara dengan harga BBM termurah di Asia Tenggara.

Tidak hanya murah, bahan bakan negara inipun lebih berkualitas dari produk Pertamina.

Penyebab Bensin di Malaysia Lebih Murah

perbandingan harga bbm di malaysia indonesia

Lantas, apa penyebab harga BBM di negeri Jiran bisa lebih rendah?

Salah satu alasan utamanya adalah karena pemerintah memberikan subsidi untuk bensin dengan kualitas yang bagus.

Ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa.

Selain itu, menurutnya Malaysia mengimpor lebih sedikit bahan baku minyak mentah sehingga dampak perubahan harga minyak dunia tidak signifikan di sana.

Berbeda dengan Indonesia yang separuh kebutuhannya terpenuhi berkat impor.

“Indonesia separuh kebutuhan kita impor,” jelas Fabby, dilansir dari cnnindonesia.com, Selasa (13/9/2022).

Sementara, Pengamat Pertambangan dan Peneliti di Alpha Research Database Ferdy Hasiman menjelaskan bahwa ini berkaitan dengan tingkat produksi.

Rata-rata jumlah produksi minyak harian Petronas di Malaysia adalah 2,45 juta boepd selama kuartal I 2022.

Di sisi lain, produksi Pertamina untuk rentang waktu yang sama adalah 518 boepd.

“Petronas lebih besar produksinya. Petronas di Malaysia lebih hebat, dia ekspansif dibandingkan Pertamina,” pungkas Ferdy, dilansir dari sumber yang sama.

***

Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu ya, Property People.

Simak artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.

Ada berbagai penawaran properti menarik seperti kawasan Podomoro Golf View.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

error: Content is protected !!