Pemda Lombok Tengah Bakal Larang Aktivitas Live Tiktok Mandi Lumpur

Pemda Lombok Tengah Bakal Larang Aktivitas Live Tiktok Mandi Lumpur

JPNN.com, LOMBOK TENGAH – Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri menegaskan akan menghentikan kegiatan live Tiktok yang melibatkan sejumlah lansia di Dusun Pedek Setanggor Timur 2, Desa Setanggor, Praya Barat. 

Tak tanggung-tanggung, Pathul juga mengaku jika pihaknya saat ini telah melakukan koordinasi dengan pemerintah di bawah. 

“Tadi saya panggil Camat Praya Barat, dan Kepala Desa Setanggor untuk berkoordinasi lebih jauh dan menutup kegiatan itu,” kata Pathul kepada JPNN.com pada Jumat (20/1).

Menurut Pathul, konten live Tiktok yang mempertontonkan sejumlah lansia yang mandi lumpur itu sudah membuat kegaduhan di tengah masyarakat.

“Pemerintah saja tidak boleh membuat kegaduhan di tengah masyarakat,” tegas Pathul.

Kegaduhan yang ditimbulkan oleh live tiktok tersebut telah menjadi perhatian semua pihak. Oleh karena itu, kata Pathul, aktivis ngemis online Itu harus dihentikan. 

“Apalagi masyarakatnya sendiri. Kalau masyarakat gaduh kan kurang baik,” terang Pathul.

Ia menilai kegiatan ngemis online dengan cara mandi lumpur yang dijadikan konten sosial media bukan hal yang elok untuk mendapatkan uang.

“Kalau ditutup, apakah masyarakat akan dibantu? Nah, untuk bantuan sedang kami rumuskan seperti apa,” papar Pathul. 

Lebih jauh Pathul menegaskan, dirinya juga dalam waktu dekat akan meninjau ke lokasi pembuatan konten tersebut. 

“Nanti saya akan tinjau ke TKP. Kami akan jadwalkan,” jelas Pathul.

Dikatakan oleh Pathul, pihaknya saat ini telah diminta untuk menutup kegiatan itu oleh Ditreskrimum Polda NTB. 

“Tadi malam, kami sudah koordinasi dengan pihak kepolisian. Secepatnya akan ditutup kegiatan itu,” terang Pathul. 

Tindakkan tersebut menurut Pathul telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, pembuatan konten ngemis online itu harus ditutup. 

“Supaya tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan seperti ini. Secepatnya ya,” tegas Pathul.

Lebih lanjut Pathul mengungkapkan tak akan segan-segan untuk mengambil langkah pengamanan jika konten live Tiktok mandi lumpur kembali muncul.

“Intinya kami akan tutup kegiatan mandi lumpur live Tiktok itu,” terang Pathul.

Sebelumnya, pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 Intan Komalasari menyebut adegan live mandi lumpur viral karena diburu penonton. 

Adegan ini sendiri dia ikutin dari luar daerah. Ia juga mengaku pernah berjualan secara live di TikTok.

Hanya saja, penontonnya sedikit. Sehingga suaminya berinisiatif untuk membuat konten mandi lumpur tersebut. 

“Pernah coba live yang lain, tapi nggak viral. Nah, ada tren di luar (daerah) itu mandi lumpur,” tutur dia.

Konten mandi lumpur ini sudah disiarkan kurang dari satu tahun. Namun, viralnya justru baru belakangan, yakni Desember 2022. 

“Nah, sekarang banyak yang mau ikut live sampai antre. Bahkan ada yang sampai nangis-nangis,” katanya.

Untuk sekali menyiarkan konten mandi lumpur di Tiktok tersebut, ia mengklaim mampu meraup jutaan rupiah. Uangnya kemudian dibagi dua antara pemeran dan pemilik akun.

“Uang itu dibagi dua kalau dapat Rp 2 juta yang mandi dapat setengah langsung dari sawer di Tiktok itu,” kata Intan. 

Ditegaskan juga oleh Intan, semua lansia yang ikut main dalam konten mandi lumpur itu tidak satu pun yang dipaksa. Bahkan ada yang sampai memohon-mohon supaya diberikan live. 

“Tidak pernah dipaksa, bahkan mereka yang kesini. Ada yang sampai nangis-nangis,” tegasnya. (mcr38/jpnn) 
Artikel ini bersumber dari www.jpnn.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version