JawaPos.com–Direksi Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya meresmikan radio Pasar Surabaya. Radio itu diberi nama XChannel Radio Pasar Surabaya.
Siaran pertama dilakukan pada Jumat (28/10). Diawali Direktur Teknik Usaha PD Pasar Surya Suhendro, radio mengudara selama satu jam.
Dalam siaran uji coba itu, Suhendro memaparkan tentang pasar-pasar ikonik. Misalnya, dia menjelaskan banyak kuliner enak di pasar di bawah pengelolaan PD Pasar Surya.
”Mungkin masyarakat banyak yang belum tahu. Dengan Radio Pasar ini, kami berharap bisa mengangkat potensi-potensi untuk meningkatkan perekonomian di pasar tradisional,” ungkap Suhendro.
Dia menjelaskan, Radio Pasar tidak hanya sebagai media hiburan, komunikasi, dan informasi. Lebih dari itu, pihaknya berharap Radio Pasar menjadi media promosi bagi para pedagang dalam naungan PD Pasar Surya.
”Saatnya perekonomian bangkit. Saatnya pedagang di pasar tradisional naik kelas,” terang Suhendro.
Karena itu, dia mengajak masyarakat meramaikan, mengunjungi, dan kembali berbelanja di pasar tradisional. ”Mari berbelanja di pasar rakyat, mari belanja di pasar tradisional. Harga komoditinya pasti lebih murah,” ungkap Suhendro.
Dia berencana Radio Pasar mengudara 24 jam nonstop. Radio itu dapat didengar para pedagang di pasar-pasar. Di pasar-pasar nanti dipasang pengeras suara. ”Secara bertahap nanti akan dipasang,” ujar Suhendro.
Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo menambahkan, yang membedakan dengan radio lain adalah segmennya. Sesuai dengan namanya, Radio Pasar akan mengudara dengan segmen pasar. Misalnya, tentang monitoring harga bahan pokok penting (bapokting).
”Melalui radio ini sekaligus bisa menjadi media promosi bagi UMKM Surabaya untuk memasarkan produknya,” terang Agus Priyo.
Radio Pasar diharapkan ada komunikasi baik PD Pasar Surya dengan pedagang, atau sesama pedagang pasar dan antarpasar. ”Bisa saling sapa, atau saling kirim lagu,” ucap Agus Priyo.
Sementara itu Broadcast Manager XChannel Radio Grup Yosi Yosua mengatakan, Radio Pasar akan memberikan informasi tentang dunia pasar, terutama pasar tradisional. Salah satu program yang dikonsep adalah memberikan sajian data tentang harga komoditi (bapokting) yang update per hari.
”Nantinya juga ada dialog interaktif atau talkshow yang menghadirkan pengelola, kepala pasar, atau tokoh pedagang,” kata Yosi.
Nanti Radio Pasar juga mengudara dari pasar-pasar. Konsepnya, siaran dilakukan bukan dari studio, melainkan memboyong studio mini ke pasar.
”Tapi itu masih perlu persiapan lagi,” terang Yosi.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.
