Minta Kenaikan Upah, Ribuan Staf Perawat di Inggris Gelar Aksi Mogok Kerja

Minta Kenaikan Upah, Ribuan Staf Perawat di Inggris Gelar Aksi Mogok Kerja

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Ribuan staf perawat di Inggris memulai aksi mogok kerja pada hari Rabu (18/1) untuk menuntut kenaikan gaji sesuai dengan kenaikan biaya hidup, meskipun ada peringatan dari pemerintah Inggris bahwa kenaikan upah yang signifikan berisiko menimbulkan inflasi.

Pat Cullen, Kepala Royal College of Nursing (RCN), yang mewakili sekitar 40.000 perawat profesional di Inggris Raya, memperingatkan Perdana Menteri Rishi Sunak bahwa dia akan mendapat lebih banyak serangan jika tidak meningkatkan upah perawat di Inggris. Serikat pekerja tersebut kini berusaha menaikkan gaji perawat setidaknya 5% di atas level inflasi Inggris, yang kini sudah di atas 10%.

Menurut laporan media, para perawat di Inggris akan menggelar dua aksi pemogokan serupa bulan Februari mendatang jika tuntutannya tidak dipenuhi. Aksi pemogokan yang digelar pada 1 Februari 2023 mendatang juga akan diikuti oleh para guru, masinis kereta api, dan pegawai negeri sipil.

Tentara AS Curi Minyak Suriah, China: Kelakuan Bandit Semacam itu Memperparah Krisis Energi

“Tindakan industri yang tak terelakkan akan berdampak pada pasien,” kata Sekretaris Kesehatan Steve Barclay pada hari Selasa (17/1), dikutip Jitunews dari The National News.

“Dapat dipahami bahwa pasien akan khawatir dengan prospek tindakan mogok lebih lanjut oleh perawat,” tambahnya.

Namun penderitaan staf medis membangkitkan simpati publik, mengingat melonjaknya harga makanan dan tagihan energi sudah memukul kelompok pekerja bergaji rendah secara keseluruhan.

Sebuah survey online YouGov pada hari Selasa menunjukkan bahwa 63 persen masyarakat Inggris mendukung aksi mogok kerja para perawat.

Sementara itu, juru bicara resmi PM Rishi Sunak pada hari Selasa (17/1) mengatakan bahwa aksi mogok kerja itu bukanlah “tindakan yang tepat”.

“Kami terus menyerukan serikat pekerja untuk menjauh dari garis piket dan melanjutkan diskusi,” tambahnya.

Matthew Taylor, kepala Konfederasi NHS, yang mewakili penyedia layanan kesehatan di Inggris dan Wales, pada hari Rabu (18/1) juga mendesak pemerintah Inggris untuk memperbarui pembicaraan soal pembayaran upah dengan serikat pekerja.

“Pesan kami kepada pemerintah adalah memberi NHS kesempatan berjuang dan melakukan semua yang Anda bisa untuk mengakhiri perselisihan yang merusak ini,” kata Taylor.

Kebijakan Sanksi dan Konflik Bahayakan Perekonomian Global, IMF: Negara Berkembang Akan Semakin Tertinggal


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!