Makam warga Tionghoa umumnya berukuran besar, megah, dan memiliki ciri khas serta gaya arsitektur tersendiri. Mengapa demikian? Yuk, temukan jawabannya di sini!
Property People, makam Tionghoa bisa diketahui hanya dengan melihat bentuk dan gayanya yang unik.
Tidak jarang makam tersebut dihiasi pula oleh tangga serta mausoleum atau bangunan pelindung.
Siapa nyana, terdapat makna yang terkandung mengapa makam Tionghoa kerap kali berukuran besar dan megah.
Melansir berbagai sumber, warga Tionghoa tradisional mempunyai konsep kematian tersendiri.
Konon mereka percaya bahwa orang yang meninggal dunia bakal berpindah tempat ke dunia lain, yaitu dunia bawah yang diyakini mirip dengan dunia manusia ketika masih hidup.
Mengapa Makam Tionghoa Berukuran Besar dan Megah?
Mengutip indozone.id dan travel.kompas.com, terdapat beberapa alasan mengapa makam Tionghoa sering kali berukuran besar.
1. Makam yang Besar sebagai Tempat untuk Menaruh Sajian
sumber: kumparan.com
Adanya keyakinan perpindahan tempat ke dunia lain yang mirip dengan dunia manusia ketika masih hidup menimbulkan kepercayaan bahwa orang Tionghoa yang sudah meninggal masih memerlukan uang dan barang lainnya.
Maka dari itu, altar atau makam yang besar dan luas berfungsi sebagai tempat menaruh sajian berupa benda-benda yang telah dibakar atau makanan yang disukai mendiang.
2. Penamaan pada Batu Nisan yang Cenderung Banyak
Batu nisan pada makam Tionghoa tergolong unik dan memiliki ukuran yang besar dibandingkan makam-makam lainnya.
Konon, hal ini dikarenakan nama yang tersemat bukan hanya sang mendiang, melainkan juga terkadang disematkan pula nama orang tua dan pasangannya.
Selain itu, makan dan batu nisan yang besar juga menandakan status sosial orang tersebut.
Semakin besar, megah, dan luas, semakin besar pula derajat dan status sosial sang mendiang.
Fakta Menarik Perihal Makam Tionghoa
Berikut ini adalah fakta menarik terkait makam-makam Tionghoa yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Tak Jarang Lokasinya Ada di Dataran Tinggi
sumber: travel.kompas.com/Anggita Muslimah
Makam-makam Tionghoa acapkali berada di dataran tinggi atau perbukitan.
Hal ini bukan tanpa alasan karena ternyata berkaitan dengan feng shui.
Ya, makam yang ada di dataran tinggi dengan bangunan kokoh bisa meminimalisir terhadap ancaman banjir atau bencana.
Dengan demikian, pihak keluarga yang ditinggalkan tidak terlalu merasa khawatir.
2. Tradisi Ziarah ketika Masa Ceng Beng (Qing Ming)
Sembahyang di makam bagi warga Tionghoa memiliki waktu khusus, yaitu pada masa Ceng beng (qing ming).
Pada saat itulah keluarga dan sanak saudara kerap membersihkan makam.
Di sisi lain, mengunjungi makam ketika jelang Hari Raya Imlek justru tidak menjadi suatu kewajiban.
***
Semoga bermanfaat, ya.
Yuk, follow Google News Berita 99.co Indonesia supaya tidak ketinggalan artikel terbaru.
Kamu juga dapat memperoleh ragam ulasan menarik dengan mengakses Berita.99.co.
Jangan lupa kunjungi laman www.99.co/id dan Rumah123.com untuk menemukan rekomendasi properti terbaik.
Dapatkan promo, diskon, dan fasilitas tambahan lainnya, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Salah satu tempat tinggal idaman dengan harga kompetitif adalah Nuansa Alam Setiabudi Clove yang berada di kawasan Bandung.
Artikel ini bersumber dari berita.99.co.
