Gunung Ili Lewotolok di NTT Meletus dan Lontarkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ili Lewotolok di NTT Meletus dan Lontarkan Abu Setinggi 700 Meter

Sabtu, 6 Mei 2023 – 12:12 WIB

VIVA Nasional – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya letusan gunung api dengan kolom abu setinggi lebih kurang 700 meter di Gunung Ili Lewotolok yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.
 
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, mengatakan erupsi itu terjadi pukul 09.48 WITA, Sabtu, 6 Mei 2023.
 
“Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Dokumen: Seorang pengendara bermotor melintas di depan gunung Ili Lewotolok yang masih mengeluarkan material Vulkanik di desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu, 2 Desember 2020.

 
Yeremias menjelaskan bahwa erupsi itu terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 23,4 milimeter dan durasi 65 detik.

 
PVMBG merekomendasikan masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik.
 
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
 
Selain itu, masyarakat yang berada di sekitar gunung api untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain agar terhindar dari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.

Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, diambil beberapa waktu lalu.

Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, diambil beberapa waktu lalu.

 
PVMBG juga merekomendasikan masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
 
Dalam upaya memitigasi bencana gunung api, PVMBG melakukan pemantauan visual yang dilakukan setiap hari dari pos pengamatan terhadap kondisi hembusan asap kawah dan gejala gunung api lainnya.
 
Pemantauan kegempaan juga dilakukan dengan memasang stasiun seismik yang terdiri dari seismometer satu komponen vertikal L4-C dan VCO yang dioperasikan dengan sistem telemetri gelombang radio serta direkam menggunakan alat perekam PS-2 di Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok.
 
Seismometer itu berjarak kurang lebih satu kilometer barat daya dari kawah pada ketinggian 716 meter di atas permukaan laut. (ant)


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!