AS Tuduh Perusahaan China Kerjasama dengan Tentara Bayaran Rusia, Kedubes China: Tidak Punya Dasar Faktual

AS Tuduh Perusahaan China Kerjasama dengan Tentara Bayaran Rusia, Kedubes China: Tidak Punya Dasar Faktual

Kedubes China mengecam langkah Kemenkeu AS yang menuding perusahaan China ikut terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Kantor Kedutaan Besar China untuk Amerika Serikat menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan jika Grup Wagner, kelompok tentara bayaran asal Rusia, bekerjasama dengan pemerintah ataupun perusahaan China.

“Tidak ada dasar untuk tuduhan bahwa China memberikan bantuan ke Rusia,” kata kedutaan besar China di Washington, dikutip Jitunews dari Al Jazeera, pada Jumat (27/1).

Pernyataan tersebut muncul setelah Departemen Keuangan AS pada hari Kamis menjatuhkan sanksi kepada perusahaan Changsha Tianyi Space Science and Technology Research Institute Co Ltd yang berbasis di China, yang dikenal sebagai Spacety China, karena diduga memberikan citra satelit radar di atas lokasi di Ukraina ke sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Rusia.

Ukraina Minta Dikirimi Jet Tempur, Lockheed Martin Siap Genjot Produksi F-16

Juru bicara kedutaan China Liu Pengyu mengatakan China menentang sanksi sepihak dan bahwa Beijing berkomitmen untuk mengupayakan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina melalui dialog.

“Tuduhan bahwa China memberikan ‘bantuan’ ke Rusia tidak punya dasar faktual, tetapi murni spekulatif dan sengaja dibuat-buat,” katanya.

“AS tidak boleh merusak hak dan kepentingan China yang sah dalam bentuk apa pun saat menangani masalah Ukraina dan hubungan AS-Rusia,” tambahnya.

Pada Kamis, Amerika Serikat secara resmi telah menetapkan kelompok tentara bayaran asal Rusia, Grup Wagner, sebagai organisasi kriminal trans-nasional atau lintas negara, setelah menduga jika kelompok tersebut juga terlibat dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Selain itu, sanksi juga dijatuhkan terhadap beberapa entitas lain yang diduga mendukung operasional Grup Wagner, diantaranya Perusahaan Saham Gabungan Terra Tech yang berbasis di Rusia dan Changsha Tianyi Space Science and Technology Research Institute Co LTD yang berbasis di China, serta beberapa individu yang terkait dengan industri pertahanan Rusia.

“Sanksi yang diperluas hari ini terhadap Wagner, serta sanksi baru terhadap rekanan mereka dan perusahaan lain yang mengaktifkan kompleks militer Rusia, akan semakin menghambat kemampuan (Presiden Rusia Vladimir) Putin untuk mempersenjatai dan melengkapi mesin perangnya,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Negara NATO Ini Diam-diam Kirim Pesawat Tempur ke Ukraina


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!