5 Film Legendaris Karya Usmar Ismail, Salah Satunya ‘Darah dan Doa’

5 Film Legendaris Karya Usmar Ismail, Salah Satunya ‘Darah dan Doa’

Jumat, 31 Maret 2023 – 15:58 WIB

VIVA – Bicara mengenai perkembangan industri film di Indonesia belum lengkap rasanya jika tidak mengingat jasa dari sosok Usmar Ismail. Bapak Perfilman Indonesia satu ini adalah salah satu sutradara legendaris yang berjaya di era 1950-1970 an.

Selain dikenal sebagai sutradara kawakan Tanah Air, Usmar Ismail adalah seorang sastrawan yang lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada 20 Maret 1921 silam.

Sebelum menjadi seorang sutradara, ia mengenyam pendidikan di sekolah rendah, HIS dan MULO (B) di Padang. Setelah lulus dari sekolah lanjutan pertama, dia melanjutkan pendidikannya di AMS Negeri Yogyakarta dan mengudara hingga University of Carolina, Los Angeles untuk menekuni sinematografi. 
Diketahui, Usmar Ismail sudah mencintai film sejak ia kecil. Tak heran, saat kuliah ia suka pelesir ke Eropa Barat untuk mengikuti perkembangan perfilman.

Usmar Ismail sendiri adalah pendiri perkumpulan sandiwara Maya pada 1943, sebuah bentuk ekspresi kebosanan atas sikap Jepang yang selalu memperalat. Bersama rekan-rekan seniman lain, Usmar turut mempelopori terbentuknya Perusahaan Film Indonesia (PERFINI).

Menganut prinsip ketuhanan dan kebangsaan dalam berkarya, seni milik Usmar Ismail selalu mengabdi pada kepentingan nusa, bangsa dan agama. Ini pun tercermin lewat sejumlah film legendaris yang ia ciptakan:
1. Tiga Dara (1956)
Tiga Dara adalah film yang diproduksi pada tahun 1956 dan menjadi pijakan awal Usmar Ismail meraih kesuksesan secara komersial. Film ini dikemas secara musikal dan menceritakan tentang tiga saudara perempuan, yaitu Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya), dan Neni (Indriati Iskak). 

Setelah ibu mereka meninggal, tiga saudara tersebut tinggal bersama ayah (Hassan Sanusi) dan Nenek Mereka (Fifi Young). Sang nenek terus berusaha mencarikan jodoh untuk cucu perempuannya. Namun, ketiga nya merasa enggan sampai akhirnya saling merasa kasmaran di waktu yang bersamaan. Sejak itulah kekacauan jenaka terjadi dan menjadi alur cerita yang menarik. 

Pada tahun 2016, film ini kembali digarap ulang oleh Nia Dinata dan menggaet Shanty Paredes, Tara Basro dan Tatyana Akman untuk menjadi pemeran utamanya. 

Halaman Selanjutnya

2. Lewat Djam Malam (1954)Film produksi tahun 1954 ini memiliki alur cerita ketika Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Saat itu, tentara Belanda berusaha menguasai keadaan dan menerapkan jam malam di Kota Bandung. 


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version