4 Jenis Bunga KPR dan Cara Menghitungnya yang Benar. Penting!

4 Jenis Bunga KPR dan Cara Menghitungnya yang Benar. Penting!

3 menit

Kamu berencana membeli rumah dengan sistem KPR? Jika iya, baiknya kamu memahami seluk-beluk berbagai jenis bunga KPR dan cara menghitungnya terlebih dahulu, ya. Berikut informasi selengkapnya!

Bunga KPR akan mempengaruhi besaran cicilan yang harus kamu bayar setiap bulannya.

Karena itu, pastikan memilih tipe bunga yang lebih sesuai dengan kemampuan finansial.

Jangan sampai bunga KPR malah menyulitkanmu untuk melunasi pinjaman nantinya.

Belum paham apa saja jenis bunga KPR yang bank tawarkan?

Yuk, langsung saja simak ulasan selengkapnya berikut ini!

4 Jenis Bunga KPR dari Bank

1. Suku Bunga Floating

Sumber: patch.com

Pertama, ada suku bunga floating yang tingkat bunganya tidak tetap.

Besarannya bergantung pada suku bunga dasar yang berlaku di Bank Indonesia.

Apabila tingkat suku bunga BI sedang naik, maka persentasenya akan naik pula dan hal ini berlaku sebaliknya.

Karena itulah nominal pembayaran cicilan KPR bisa berbeda-beda ketika nilai rupiah sedang tidak stabil.

Namun tenang saja, evaluasi suku bunga BI dievaluasi setiap beberapa periode tertentu, bukan setiap bulan.

2. Suku Bunga Fixed

Berikutnya, ada suku bunga fixed yang besarannya ditentukan oleh pokok utang di awal.

Suku bunga ini memungkinkan jumlah cicilan untuk selalu tetap selama masa pinjaman berjalan.

Efeknya, kamu tidak perlu khawatir cicilan kredit rumah naik turun ketika kondisi keuangan Indonesia tidak stabil.

Namun, biasanya bank menawarkan bunga tetap selama tenor tertentu.

Misalnya, suku bunga tetap 7 persen selama setahun dan berubah menjadi floating setelahnya.

3. Suku Bunga Capped

Beberapa bank kini juga menawarkan suku bunga terbatas atau capped pada debiturnya.

Sifat suku bunganya mengambang, tetapi ada angka maksimalnya.

Contohnya, berdasarkan kesepakatan suku bunga capped pinjamanmu adalah 10 persen.

Ketika bunga di pasaran mencapai 11 persen, maka kenaikan bunga pinjaman akan tetap di batas maksimal, yakni 10 persen.

Sementara ketika bunga turun hingga 9 persen, suku bungamu akan ikut turun di angka yang sama.

4. Suku Bunga Dasar Kredit

Jenis bunga KPR yang terakhir adalah Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).

Nilai dasar acuannya ditentukan langsung oleh bank berdasarkan segmentasi atau risiko debitur.

Karena itu profesi seseorang akan sangat menentukan persentase bunga pinjaman ketika mengajukan KPR.

Cara Menghitung Bunga KPR

Setelah memahami jenis bunga KPR, maka waktunya kamu mencoba menghitung besarannya.

Perhitungan bunga KPR bisa kamu lakukan dengan 2 cara, yaitu metode efektif dan flat.

Berikut penjelasan lengkap mengenai kedua metode perhitungan tersebut:

1. Metode Efektif

Perhitungan bunga dilakukan atas dasar saldo pokok pinjaman pada bulan sebelumnya.

Caranya, tingkat suku bunga akan dikalikan dengan sisa pokok pinjaman.

Pada metode efektif, debitur akan membayar jumlah bunga yang terus menurun setiap bulan.

Ini karena sisa pokok pinjaman akan berkurang setiap bulannya, seiring dengan pembayaran cicilan.

Artinya, kamu hanya membayar bunga atas sisa pinjaman yang masih dimiliki dan bukan membayar bunga plafon pinjaman.

Porsi pembayaran bunga yang menurun akan dikompensasikan dengan porsi pembayaran pokok yang meningkat.

Perhitungan tersebut didapat dari modifikasi metode efektif dengan metode anuitas.

Biasanya bank memiliki sistem sendiri yang secara otomatis menghitung bunga anuitas agar perhitungan lebih mudah.

Berikut contoh perhitungan dengan kasus debitur mengambil pinjaman KPR senilai Rp24 juta selama satu tahun dengan bunga tetap 10 persen per tahun.

Bulan Saldo Bunga Anuitas Angsuran Pokok Total Angsuran
0 24,000,000
1 22,090,019 200,000 1,909,981 2,109,981
2 20,164,121 184,083 1,925,898 2,109,981

Terlihat dari tabel di atas bahwa angsuran bulan pertama dan kedua tidak jauh berbeda.

Namun, perhitungan bunga anuitasnya berbeda dan semakin menurun.

2. Metode Flat

Perhitungan berikutnya adalah dengan metode flat atau rata.

Pada metode ini bunga pinjaman dihitung berdasarkan pinjaman pokok di awal, bukan berdasarkan sisa pinjaman.

Debitur harus membayar pinjaman setiap bulan dengan jumlah yang tetap sama hingga akhir kredit habis.

Jumlah total pembayaran dari pokok dan bunga setiap bulannya pun akan sama besar.

Ini berbeda dengan metode efektif dimana jumlah bunga menurun setiap bulan sejalan berkurangnya saldo pinjaman.

Berikut contoh perhitungan dengan kasus debitur mengambil pinjaman KPR senilai Rp24 juta selama satu tahun dengan bunga flat 5,4991 persen per tahun.

Bulan Saldo Bunga Angsuran Pokok Total Angsuran
0 24,000,000
1 22,000,000 109,982 2,000,000 2,109,982
2 20,000,000 109,982 2,000,000 2,109,982

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa bunga dan angsuran pokok debitur persis sama setiap bulannya.

***

Semoga informasi mengenai jenis bunga KPR dan cara menghitungnya ini bermanfaat, ya.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Untuk menemukan hunian impianmu, jangan lupa kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu!

Salah satunya adalah kawasan perumahan  Kenari Kebonkopi Alamasri yang berlokasi di Bandung

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

error: Content is protected !!
Exit mobile version