13 Contoh Kearifan Lokal yang Ada di Indonesia Beserta Penjelasannya

13 Contoh Kearifan Lokal yang Ada di Indonesia Beserta Penjelasannya

4 menit

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki ragam budaya. Hal ini berpengaruh pada banyaknya contoh kearifan lokal yang berada di banyak daerah. Apa saja? Yuk, temukan jawabannya di sini!

Terbentang dari Pulau Sumatera sampai Pulau Papua, Indonesia kini terdiri dari 37 provinsi.

Selain banyaknya provinsi, budaya yang ada di Indonesia pun sangat melimpah sehingga negara ini mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri.

Maka, tidak heran jika banyak negara lain yang memuji Tanah Air karena kekayaannya tersebut.

Salah satu daya tarik budaya Indonesia adalah terciptanya kearifan lokal yang telah dikenal masyarakat luas dan mampu bertahan di tengah kemajuan zaman.

Pengertian Kearifan Lokal

Berdasarkan buku Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, Robert Sibarani selaku penulis mencatat definisi atau pengertian dengan cukup komprehensif.

Menurut buku tersebut, kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan suatu masyarakat tertentu yang berasal dari nilai-nilai luhur tradisi masyarakat setempat yang telah berlangsung secara turun-temurun.

Sementara secara umum, kearifan lokal adalah nilai yang diterapkan sebagai budaya lokal yang diwujudkan dalam sikap, pandangan, hukum, yang diajarkan oleh leluhur sehingga membentuk sistem pengetahuan lokal dan bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu, apa saja contoh kearifan lokal yang ada pada masyarakat Indonesia?

Melansir berbagai sumber, berikut adalah daftarnya!

Contoh Kearifan Lokal

1. Awig-Awig (Bali dan Lombok)

sumber: balipost.com

Awig-awig berasal dari kata “wig” yang berarti rusak sedangkan “awig” bermakna tidak rusak atau baik.

Secara bahasa, Awig-Awig bisa dimaknai untuk menjadikan sesuatu lebih baik.

Adapun secara istilah, Awig-Awig merupakan suatu ketentuan yang mengatur tata krama dan kehidupan masyarakat supaya tercipta tata kehidupan yang ajeg dalam kehidupan bermasyarakat.

Awig-Awig merupakan salah satu contoh kearifan lokal yang berlaku di Desa Pakraman, Bali dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Awig-Awig di Bali dan Lombok Barat ini menjadi pegangan bagaimana suatu masyarakat bertindak dan bersikap.

2. Selametan

Contoh kearifan lokal yang berasal dari Jawa salah satunya adalah selametan.

Acara selametan ini merupakan sebuah kegiatan doa bersama yang dipanjatkan oleh orang dalam jumlah banyak.

Biasanya, formasi ketika berdoa adalah melingkar dan di tengahnya terdapat makanan atau tumpeng dengan berbagai lauk pauk.

Sesuai namanya, tujuan diadakannya selametan agar masyarakat yang menyelenggarakan dilimpahi keselamatan.

Dalam bahasa Jawa, selamet artinya keadaan yang sudah pas dan jika diartikan, selametan adalah ungkapan rasa syukur atas keadaan yang telah diberikan oleh Tuhan.

3. Cingcowong (Jawa Barat)

sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Kearifan lokal yang satu ini sering kali dilakukan oleh penduduk di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Ritual Cingcowong dilakukan masyarakat setempat guna memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya menurunkan hujan, terutama ketika terjadi kemarau berkepanjangan.

Uniknya, ritual tersebut dilakukan dengan boneka sebagai medianya dan dibentuk sedemikian rupa.

Acara ini dipimpin oleh seseorang yang kerap dipanggih Punduh, yaitu orang yang dianggap mempunyai keahlian khusus dari sisi spiritual.

4. Lompat Batu Nias (Sumatera Utara)

Melansir laman kemensos.go.id, lompat batu Nias merupakan contoh kearifan lokal yang biasanya dilakukan oleh para pemuda setempat dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter.

Hal ini sebagai salah satu tanda bahwa seorang pemuda di lingkungan itu telah dianggap dewasa secara fisik.

Di luar itu, tradisi ini pun ternyata mampu memantik para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.

5. Mappalette Bola (Sulawesi Selatan)

sumber: goodnewsfromindonesia.id

Dalam budaya masyarakat suku Bugis, Sulawesi Selatan, berlaku sebuah tradisi unik yang disebut Mappalette Bola.

Tradisi ini adalah saling bantu antartetangga yang hendak pindah rumah dengan cara menggotong hunian tersebut secara bersama-sama.

Sebagai informasi, rumah yang dipindahkan bukanlah hunian seperti yang kita kenal pada umumnya melainkan rumah adat panggung yang menjadi rumah adat masyarakat Sulawesi.

Adapun metode pemindahan rumah ini dilakukan dengan dipasangi roda pada bagian bawah tanah dan didorong ke tempat tujuan.

Sementara cara lainnya adalah diangkat secara bersama-sama seandainya lokasi hunian baru berada cukup jauh dari lokasi sebelumnya.

6. Bau Nyale (Nusa Tenggara Barat)

Suku Sasak yang menjadi salah satu suku terbesar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki kearifan lokal bernama Bau Nyale.

Arti dari Bau Nyale adalah menangkap cacing di laut kemudian dimasak dengan sejumlah pilihan menu.

Untuk kamu ketahui, cacing laut untuk suku Sasak dianggap sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Kearifan lokal yang satu ini berlangsung pada tanggal 20 tiap bulan 10 menurut perhitungan kalender suku Sasak.

7. Ulap Doyo

sumber: id.theasianparent.com

Contoh kearifan lokal yang berada di Pulau Kalimantan dan telah banyak dikenal masyarakat umum adalah Ulap Doyo.

Ulap Doyo adalah jenis tenun ikat yang dibuat dari bahan baku serat daun doyo.

Konon kain ini telah ada sejak bertahun-tahun lampau dan sudah digunakan sejak zaman Kerajaan Hindu Kutai.

Proses pembuatannya tergolong unik lantaran perempuan Dayak sering kali menguasai teknik pembuatannya sejak usia belasan secara spontan.

Dalam artian, perempuan-perempuan tersebut tidak pernah melakukan latihan terlebih dahulu.

Mereka justru hanya mengamati perempuan lain yang telah berpengalaman ketika proses menenun Ulap Doyo.

8. Mekare-kare (Bali)

Bali terkenal sebagai salah satu daerah yang memiliki cukup banyak kearifan lokal.

Dari sekian banyak, Mekare-kare adalah satu di antaranya.

Tradisi kearifan lokal ini dilakukan laki-laki di Desa Tenganan Pegringsingan dan konon menjadi persembahan bagi Dewa Indra.

Nantinya, laki-laki tersebut akan melakukan pertunjukkan perang dengan menggunakan daun pandan berduri.

Setelah selesai, semua laki-laki bakal duduk dan menyantap hidangan makanan secara bersama-sama sambil mengobati sisa luka yang diakibatkan perang tadi.

Nah, selain daftar di atas, masih ada beberapa contoh kearifan lokal yang perlu kamu ketahui. Apa saja?

  • Ma’nene di Toraja (Sulawesi Selatan)
  • Pasola (Nusa Tenggara Timur)
  • Seba (Banten)
  • Batombe (Sumatera Barat
  • Grebeg Syawal (Yogyakarta)

***

Semoga informasinya bermanfaat, ya.

Yuk, temukan artikel menarik lainnya di Berita.99.co.

Jangan lupa untuk follow Google News kami supaya tidak ketinggalan ulasan terbaru.

Sedang mencari hunian aman dan nyaman seperti Golden Hills?

Kunjungi laman www.99.co/id dan Rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari berita.99.co.

error: Content is protected !!
Exit mobile version