Beragam Jenis Pinjaman Uang untuk Beli Rumah. Instan & Mudah!

Beragam Jenis Pinjaman Uang untuk Beli Rumah. Instan & Mudah!

5 menit

Pinjaman uang untuk beli rumah, dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Buat Sahabat 99 hendak mengambil pilihan tersebut, mudah kok! Yuk, kenali jenisnya di bawah ini…

Bagi Sahabat 99 yang sedang mencari rumah namun belum memiliki dana mumpuni untuk bayar tunai, tentu melakukan pinjaman uang adalah cara paling realistis.

Cara tersebut, bukan sembarang cara…

Pasalnya, ada sejumlah jaminan yang bakal mengikat kita sepanjang proses pinjaman berlangsung.

Status pekerjaan, pemasukan per bulan, jumlah tanggungan, dan berbagai data lainnya akan menjadi pertimbangan pihak pemberi pinjaman uang.

Sudah jelas ‘kan? Nah, dari sekian banyaknya cara, kamu bisa mendapatkan dana segar dari sejumlah sumber.

Hal itu tergantung dari mana kamu hendak mengambil pinjaman.

Bicara soal pinjaman uang untuk beli rumah, tentu hal pertama yang terlintas adalah KPR…

Jadi, mari kita bahas metode yang satu ini terlebih dahulu.

4 Jenis Pinjaman Uang untuk Beli Rumah

1. KPR

Beragam Jenis Pinjaman Uang untuk Beli Rumah. Instan & Mudah!

Sumber: kompas.com

Berdasarkan pengertian resmi, Kredit Pemilikan Rumah atau KPR adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah.

Agunan yang diperlukan untuk KPR adalah rumah yang akan dibeli itu sendiri.

Sedangkan untuk KPR Multiguna atau KPR Refinancing, agunan berasal dari rumah yang sudah dimiliki dari sebelumnya.

Metode KPR bisa mempermudah kita dalam mencicil rumah.

Hal itu sama dengan melakukan pinjaman uang, namun dibayar lewat jangka waktu tertentu.

Pada tahap awal, Sahabat 99 akan diminta membayar DP dalam jumlah tertentu.

Setelah mengurus banyak hal, bayar cicilan yang telah disepakati selama beberapa tahun…

Kesepakatan ini balik lagi pada besaran DP rumah.

Semakin besar DP, semakin kecil dan singkat pula pembayaran cicilan KPR per bulan.

Untung Rugi Beli Rumah Pakai Cicilan KPR

Pinjaman uang untuk beli rumah menggunakan metode KPR punya keuntungannya tersendiri, antara lain:

  • Cukup Siapkan Sedikit Dana

Ketika membeli rumah menggunakan sistem KPR, kita tidak perlu membutuhkan uang dalam jumlah banyak.

Cukup siapkan dana untuk uang muka, maka rumah dapat dihuni dalam waktu dekat.

Banyak yang merasa terbebani dengan cicilan KPR, meski hal tersebut pada dasarnya dapat disiasati.

Sahabat 99 dapat membayar cicilan KPR dengan jumlah kecil apabila membayar uang muka dalam jumlah besar.

Kamu juga bisa memilih tenor yang panjang agar cicilan rumah per bulannya terasa ringan.

Meski untuk, namun cicilan KPR juga memiliki kerugian tersendiri bila kamu tak cermat.

Catat kerugiannya sebagai berikut:

Bukan rahasia lagi jika membeli rumah secara KPR tentu lebih mahal.

Hal ini disebabkan adanya bunga yang harus dibayarkan saat cicilan berlangsung…

Apalagi jika menggunakan KPR konvensional yang bunganya terus naik dari waktu ke waktu.

Perlu diketahui juga bahwa semakin lama tenor yang dipilih, maka semakin besar pula biaya yang harus dibayar.

Maka dari itu, kamu harus siap dengan risiko kenaikan suku bunga tersebut.

Selain cicilan yang cukup tinggi, Sahabat 99 juga harus siap dengan risiko penyitaan rumah.

Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Jika tak mampu membayar cicilan KPR, rumah tersebut bisa saja disita oleh pihak bank.

Bagaimana pun, Sahabat 99 mesti mengambil segala pilihan dengan bijak ya!

Ingat, jangan sampai stuck di tengah jalan…

Siasati segala macam risiko sejak awal berniat melakukan pinjaman uang untuk beli rumah menggunakan KPR.

2. BPJS Ketenagakerjaan

pinjaman uang untuk beli rumah

Sumber: tirto.id

Setelah panjang lebar menjelaskan KPR, kini saatnya beralih ke BPJS Ketenagakerjaan.

Lho, memangnya bisa bayar rumah pakai BPJS Ketenagakerjaan?

Tentu saja, Sahabat 99!

Terdapat fasilitas bernama Pemberian Uang Muka Perumahan (PUMP).

Kamu dapat mengajukan pinjaman berdasarkan penghasilan yang didapat.

Besaran tersebut dibagi dalam tiga jenis, yakni:

  • Pekerja dengan gaji ≤ Rp5 juta akan mendapatkan Rp20 juta.
  • Pekerja dengan gaji Rp5 – 10 juta akan mendapatkan 35 juta.
  • Pemilik gaji ≥ Rp10 juta akan mendapatkan Rp50 juta.

Besaran gaji dan kaitannya dengan jumlah pinjaman, memiliki maksud untuk menyesuaikan harga rumah yang akan dibeli beserta DP maksimal.

Patut diingat bahwa PUMP dapat diajukan tanpa melihat jenis KPR yang akan dipilih.

Dengan begitu, Sahabat 99 harus cermat dalam memilih ketentuan yang berlaku.

Sementara PUMP ditujukan sebagai sarana pinjaman uang…

Ada pula program BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan Anda keleluasaan untuk mengambil kredit rumah.

Ya, program itu terbagi dua menjadi KPR Subsidi nan KPR non subsidi.

Suku bunga yang dipatok untuk cicilan akan disesuaikan lewat ketentuan pemerintah.

Sesuai yang telah disebut, kamu bisa memperoleh rumah non-subsidi.

Kendati demikian, suka buka bakal ditentukan oleh bank penyalur, yakni Bank BTN ditambah dengan margin BI rate sebesar 3 persen.

Prosedur Memperoleh Pinjaman Uang dari BPJS Ketenagakerjaan

Berikut tahapan pengajuan PUMP untuk mendapatkan pinjaman uang dari BPJS Ketenagakerjaan:

  • Minta surat rekomendasi dari tempat bekerja.
  • Bawa surat tersebut ke bank yang telah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
  • Pihak bank akan memberikan Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) sebagi bukti.
  • Datangi Kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat untuk mengajukan PUMP.
  • Saat mengajukan, jangan lupa lampirkan persyaratan seperti fotokopi KTP, fotokopi KK, dan fotokopi kartu peserta BPJS TK.
  • Pengajuan pinjaman BPJS Ketenagakerjaan untuk beli rumah tersebut, dapat kamu lakukan sesuai kebutuhan.

Perlu dicatat bahwa tidak semua orang bisa melakukan hal ini.

Ya, kamu perlu memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan terlebih dahulu.

Bagaimana caranya?

Syarat Memiliki BPJS Ketenagakerjaan

Sahabat 99, terdapat dua kategori persyaratan BPJS Ketenagakerjaan yang mesti dipahami.

Pertama adalah didaftarkan oleh perusahaan tempat kamu bekerja.

Kedua adalah untuk pekerja mandiri.

Bagi perusahaan yang hendak mendaftarkan pekerja, syaratnya adalah sebagai berikut:

  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • NPWP Perusahaan
  • Akta Perdagangan Perusahaan
  • Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) masing-masing karyawan
  • Salinan Kartu Keluarga (KK) masing-masing karyawan
  • Pas foto warna karyawan ukuran 2 x 3 sebanyak 1 lembar

Sementara untuk pekerja mandiri, begini syarat yang harus ditunaikan:

  • Surat izin usaha dari kelurahan setempat.
  • Salinan KTP masing-masing pekerja.
  • Salinan KK masing-masing pekerja.
  • Pas foto warna masing-masing pekerja ukuran 2 x 3 sebanyak 1 lembar.

Pinjaman Uang untuk Renovasi Rumah dari BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan pinjaman uang merenovasi rumah.

Program tersebut bernama Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP).

Pinjaman yang diberikan BPJS TK telah disesuaikan sesuai nominal dan tenor yang berlaku.

Besaran maksimal pinjaman yakni Rp50 juta dengan tenor atau jangka waktu 10 tahun.

Selebihnya, kamu bisa mengatur sendiri nominal pinjaman yang sudah dipatok seperti angka di atas.

Selain itu, bunga yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan juga kompetitif yakni sebesar suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)…

Atau 7 day reverse repo rate (7DRR) plus 3 persen.

Jika 7DRR saat ini 4,75 persen, maka bunga yang diterima sekitar 7,75 persen.

3. Kredit Tanpa Agunan (KTA)

pinjaman uang untuk beli rumah

Sumber: jawapos.com

Setelah membahas KPR dan BPJS Ketenagakerjaan, kini ada yang namanya Kredit Tanpa Agunan alias KTA.

Berdasarkan penjelasan resmi, KTA merupakan pinjaman tanpa adanya suatu aset yang mesti dijadikan jaminan.

Mengingat tidak adanya jaminan yang menjamin pinjaman tersebut, maka keputusan pemberian kredit yakni berdasarkan pada riwayat kredit dari pemohon kredit secara pribadi.

Hal di atas menegaskan bahwa kemampuan melaksanakan kewajiban pembayaran kembali pinjaman adalah pengganti jaminan.

Permohonan KTA didasarkan pada rating atau riwayat kredit pribadi, status keuangan, dan jumlah yang dipinjam.

Setelah itu, kamu tidak diharuskan untuk menawarkan sejumlah aset sebagai jaminan.

Tapi Sahabat 99, hal ini bukan berarti kita memiliki kekuasaan secara penuh.

Kamu tetap terikat secara hukum untuk membayar kembali pinjaman yang telah disepakati.

Bahkan, ada bunga yang relatif tinggi.

Biasanya, seseorang mengambil KTA dengan tujuan untuk:

  • Meminjam uang secara mendadak karena ada kebutuhan mendesak.
  • Berencana untuk membayarnya lebih cepat.
  • Sedang melaksanakan proyek-proyek bisnis tertentu.
  • Hendak melakukan kredit konsumsi atau membeli barang kebutuhan pribadi.

4. Pegadaian

pinjaman uang untuk beli rumah

Sumber: bisnis.com

Dari sekian cara, sebetulnya pegadaian juga bisa jadi solusi Sahabat 99 untuk mendapatkan pinjaman uang…

Tapi tetap, sejumlah persyaratan harus dipenuhi sebelum mengambil cara ini.

Pegadaian adalah badan yang meminjamkan uang dengan cara menjaminkan suatu barang.

Tentu ada beberapa keuntungan jika meminjam uang melalui pegadaian, seperti:

Kamu bisa langsung mendapatkan uang pinjaman di hari yang sama tanpa perlu menunggu hitungan hari, minggu, bahkan bulan.

Berbeda dengan meminjam uang ke bank, tidak ada proses BI checking saat meminjam uang ke pegadaian.

Pihak pegadaian biasanya tidak peduli dengan latar belakang keuangan dari sang peminjam.

Asalkan ada barang yang bisa digadaikan, kamu dapat meminjam uang dalam jumlah tertentu.

  • Pinjaman Mencapai 95 Persen

Besaran pinjaman tentu disesuaikan dengan nilai barang yang dijaminkan.

Memang tidak 100 persen dari harga asli jaminan, mencapai 95 persen.

Ada keuntungan, ada pula kerugian.

Sahabat 99, berikut hal tak diinginkan yang bisa terjadi saat pinjaman uang untuk beli atau cicil rumah lewat pegadaian:

Meski proses peminjamannya cepat, uang yang bisa dipinjam tidak terlalu besar.

Sahabat 99 hanya bisa meminjam uang dengan besaran maksimal senilai ratusan juta.

Itu berarti, kamu cuma dapat melakukan pinjaman uang untuk biaya DP hingga renovasi rumah…

Tidak untuk membeli.

Tenor atau jangka waktu pinjaman di pegadaian pun sebenarnya beragam, namun maksimal selama 5 tahun.

Jangka waktu yang singkat seperti ini, tentu membuat para peminjam harus membayarkan uang dalam jumlah cukup besar setiap bulannya.

  • Jaminan Harus Langsung Disimpan

Aset yang dijaminkan harus langsung disimpan di kantor pegadaian dan tidak dapat dimanfaatkan selama cicilan pinjaman belum lunas.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sudah siap mencicil rumah? Tinggal cari di www.99.co/id dan rumah123.com saja, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek dari sekarang!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!