Krisis Keuangan Mengancam, Inggris Susun Rencana Keuangan Baru

Krisis Keuangan Mengancam, Inggris Susun Rencana Keuangan Baru

portal-rakyat.com – Jeremy Hunt , selaku Menteri keuangan baru Inggris akan membeberkan perihal pajak dan tahapan-tahapan pengeluaran.

Jeremy Hunt juga akan mengutamakan sebagian dari rencana fiskalnya dilakukan dalam upaya untuk menenangkan pasar setelah anggaran sebelumnya bulan lalu gagal karena dipicu utang.

Jeremy Hunt diterjunkan ke pekerjaan pada Jumat 14 Oktober 2022 untuk menggantikan Kwasi Kwarteng yang sebelumnya dipecat oleh Perdana menteri Liz Truss.

“Hunt akan membuat pernyataan yang mengedepankan langkah-langkah dari rencana fiskal jangka menengah yang akan jatuh tempo pada 31 Oktober 2022,” kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.

Disebutkan sebelumnya bahwa pound naik terhadap dolar sementara imbal hasil obligasi 30 tahun Inggris naik menjadi 4,78 persen.

Perdana Menteri Liz Truss memecat Kwarteng baru-baru ini setelah dianggap membuat anggaran berbahan bakar utang memicu kekacauan pasar, memicu spekulasi tentang masa depan politiknya lebih dari satu bulan setelah menjabat.

Setelah pengangkatannya yang mengejutkan, Jeremy Hunt mulai bekerja pada Sabtu, 15 Oktober 2022 dengan peringatan kenaikan pajak yang menjulang.

Kondisi tersebut membuat ia secara dramatis membalikkan arah program radikal sayap kanan, reformasi ekonomi Liz Truss.

Heboh persoalan anggaran yang berisi tentang pemotongan pajak besar-besaran dan pembekuan mahal pada harga energi domestik, dilaporkan telah memicu rencana parlemen untuk menggulingkan Liz Truss dari Downing Street.

Menteri keuangan Inggris bertemu dengan gubernur Bank of England dan kepala Kantor Manajemen Utang untuk membahas rencananya pada Minggu malam 16 Oktober 2022.

Setelah anggaran, BoE (Bank Of England) terpaksa terjun ke pasar sebagai akibat di bawah kebijakan pembelian obligasi darurat.

Pemotongan pajak dirasa merupakan inti dari anggaran yang buruk.

Tapi mereka dibiayai melalui miliaran dalam pinjaman ekstra, menyebabkan kepanikan di pasar keuangan pada prospek inflasi yang lebih tinggi, yang telah mengakibatkan banyak rumah tangga Inggris dengan krisis biaya hidup.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://portal-rakyat.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://portal-rakyat.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

error: Content is protected !!