Majelis Umum PBB Akan Bahas Pencaplokan Wilayah Ukraina oleh Rusia

Majelis Umum PBB Akan Bahas Pencaplokan Wilayah Ukraina oleh Rusia

portal-rakyat.com – Beberapa waktu lalu, ada empat wilayah di Ukraina yang dicaplok oleh Rusia . Hal tersebut mengundang sorotan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Majelis Umum PBB pada Senin, 10 Oktober 2022, akan membuka debat mengenai rancangan resolusi yang mengutuk pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina .

Di saat kekuatan dari negara-negara Barat berusaha menyoroti tentang isolasi internasional di Moskow.

Keputusan untuk membawa masalah ini ke Majelis Umum, dengan 193 anggota PBB masing-masing memiliki satu suara dan tidak ada yang memiliki hak veto diambil setelah Rusia menggunakan hak vetonya dalam pertemuan Dewan Keamanan 30 September untuk memblokir usulan serupa.

“Ini sangat penting,” kata Olof Skoog, sebagai duta besar Uni Eropa untuk PBB, menyusun naskah itu bekerja sama dengan Ukraina dan negara-negara lain.

“Kecuali sistem PBB dan masyarakat internasional melalui Majelis Umum bereaksi terhadap upaya ilegal semacam ini, maka kita akan berada di tempat yang sangat, sangat buruk,” kata diplomat Swedia itu kepada wartawan.

Kegagalan Majelis Umum untuk bertindak, pemungutan suara diharapkan tidak lebih cepat dari hari Rabu akan memberikan “kekuasaan penuh kepada negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama atau untuk memberikan pengakuan atas apa yang telah dilakukan Rusia ,” ujarnya menambahkan.

Rancangan resolusi tersebut mengutuk upaya pencaplokan ilegal Rusia atas wilayah Ukraina , yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson menyusul ‘referendum’ dan menekankan bahwa tindakan ini tidak memiliki validitas di bawah hukum internasional.

Ini menyerukan semua negara, organisasi, dan lembaga internasional untuk tidak mengakui aneksasi , dan menuntut penarikan segera pasukan Rusia dari Ukraina .

Sebagai tanggapan, Rusia telah mengirimkan surat kepada semua negara anggota dengan menyerang delegasi Barat yang tindakannya mereka anggap tidak ada hubungannya dengan perlindungan hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.

“Mereka hanya mengejar tujuan geopolitik mereka sendiri,” kata surat yang ditandatangani oleh duta besar Rusia Vassily Nebenzia.

Dia mengecam ‘tekanan besar’ yang dia katakan Amerika Serikat dan sekutunya ditempatkan di negara-negara anggota lainnya.

Diakui oleh Nebenzia, bahwa dirinya sudah mengingat situasinya, Majelis Umum diharuskan memilih lewat pemungutan suara rahasia, yakni dirasa sebuah langkah yang tak biasa dilakukan untuk hal-hal seperti contoh memilih anggota Dewan Keamanan yang bergantian.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://portal-rakyat.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://portal-rakyat.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

error: Content is protected !!