WHO Tetapkan Status Darurat Monkeypox, IDI Minta Semua Dokter Waspada Gejala pada Pasien

WHO Tetapkan Status Darurat Monkeypox, IDI Minta Semua Dokter Waspada Gejala pada Pasien

 JAKARTA, celebrities.id – Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat untuk kasus Monkeypox atau Cacar Monyet. Meski masih belum terdeteksi di Indonesia, akan tetapi kasus Cacar Monyet tedekat ditemukan di Singapura.
 
Cacar Monyet adalah suatu penyakit infeksi virus, bersifat zoonosis dan jarang terjadi. Beberapa kasus infeksi pada manusia (human monkeypox) yang pernah dilaporkan terjadi secara sporadis di Afrika Tengah dan Afrika Barat.
 
Berdasarkan data dari WHO, Penyakit Cacar Monyet pada awalnya teridentifikasi pada 1970 di Zaire dan sejak itu dilaporkan secara sporadis di 10 negara di Afrika Tengah dan Barat. 

Sejak Mei 2022, Monkeypox menjadi penyakit yang mendapat perhatian kesehatan masyarakat global, karena dilaporkan terjadi di negara non endemis. Terhitung, pada 13 Mei 2022, WHO telah menerima laporan kasus-kasus Monkeypox yang berasal dari negara non endemis, dan saat ini telah meluas secara global dengan total 75 negara. 

Hingga 25 Juli 2022 terdapat 18.905 kasus Monkeypox yang terkonfirmasi dari seluruh dunia. Adapun 17.852 kasus terjadi di negara tanpa riwayat kasus konfirmasi sebelumnya. Di ASEAN, Singapura telah melaporkan sembilan kasus konfirmasi sedangkan Thailand melaporkan satu kejadian.
 
Dikatakan oleh dr. Adityo Susilo, SpPD, KPTI, FINASIM dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), penyakit Cacar Monyet sedianya adalah bersifat zoonosis. Adapun penularan utamanya melalui kontak manusia dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada mukosa maupun kulit hewan yang terinfeksi. Memakan daging hewan terinfeksi yang tidak dimasak dengan matang juga dikatakan dapat menjadi metode penularan yang lainnya.
 

 

“Adapun penularan antar manusia, diduga dapat terjadi sebagai akibat dari kontak erat dengan pasien yang terinfeksi secara langsung (direct close contact) melalui paparan terhadap sekresi saluran napas yang terinfeksi, kontak dengan lesi kulit pasien secara langsung, maupun berkontak dengan objek yang telah tercemar oleh cairan tubuh pasien,” kata dr. Adityo Susilo dikutip dari siaran pers IDI, Rabu (27/7/2022).

“Selain itu, transmisi secara vertikal dari ibu ke janin melalui plasental (infeksi Cacar Monyet kongenital) juga dimungkinkan,” ucap Dokter Adityo.
 
Sementara itu, inkubasi Cacar Monyet berkisar antara 5-21 hari dengan rerata 6-16 hari. Setelah melewati fase inkubasi, pasien akan mengalami gejala klinis berupa demam tinggi dengan nyeri kepala hebat, limfadenopati, nyeri punggung, nyeri otot dan rasa lemah yang prominen. 

Dalam 1-3 hari setelah demam muncul, pasien akan mendapati bercak-bercak pada kulit, dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Bercak tersebut terutama akan ditemukan pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Seiring waktu bercak akan berubah menjadi lesi kulit makulopapuler, vesikel dan pustule yang dalam 10 hari akan berubah menjadi koreng.
 
Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, mengatakan bahwa Pemahaman yang baik terhadap infeksi Cacar Monyet dan kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar Biasa atau outbreak, menjadi modal utama dalam aspek pencegahan. 

Upaya untuk menghindari kontak dengan pasien yang diduga terinfeksi merupakan kunci pencegahan yang dinilai paling efektif pada saat outbreak, diiringi dengan upaya surveilans dan deteksi dini kasus aktif guna melakukan karantina untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
 
Dr. Agus juga meminta tenaga Kesehatan baik dokter maupun perawat yang menemukan gejala Cacar Monyet pada pasien agar segera melakukan tindak lanjut dengan tes PCR (Polymerase Chain Reaction). Yakni metode pemeriksaan virus Cacar Monyet dengan mendeteksi DNA virus tersebut.

Selain itu, nakes juga diharapkan segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Setempat agar bisa segera dilakukan surveilans dan Tindakan lebih lanjut lainnya.

Editor : Lisvi Padlilah


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!